PERBEDAAN EFEKTIVITAS BRISK WALKING EXERCISE DAN SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKSMAS SUKAMERINDU
Dublin Core
Title
PERBEDAAN EFEKTIVITAS BRISK WALKING EXERCISE DAN SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKSMAS SUKAMERINDU
Description
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah. Ada empat komponen dalam penatalaksanaan DM tipe II yaitu edukasi, terapi gizi, latihan jasmani, dan intervensi farmakologi. Jalan cepat atau brisk walking merupakan salah satu latihan jasmani berupa olahraga aerobik yang dapat menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. Latihan jasmani lainnya senam diabetes dilakukan untuk menurunkan dan mengontrol kadar gula darah pada penderita DM. Hal ini dikarenakan saat melakukan senam terjadi pembakaran kalori tubuh sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas brisk walking exercise dan senam diabetes terhadap kadar GDS pada pasien DM tipe II di Wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Experiment Design dengan pendekatan Pretest-Posttest Two Groups Design. Populasi diteliti dalam penelitian ini adalah semua pasien DM tipe II di Puskesmas Sukamerindu. Dengan sampel 30 orang
Berdasarkan hasil uji t-dependent diperoleh p-value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara pengaruh intrvensi brisk walking exercise dan senam diabetes terhadap GDS pada pasien DM tipe II. Berdasarkan uji t-independent diketahui adanya perbedaan efektivitas ke 2 intervensi, dengan hasil senam diabetes lebih efektif dari brisk walking exercise
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas brisk walking exercise dan senam diabetes terhadap kadar GDS pada pasien DM tipe II di Wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Experiment Design dengan pendekatan Pretest-Posttest Two Groups Design. Populasi diteliti dalam penelitian ini adalah semua pasien DM tipe II di Puskesmas Sukamerindu. Dengan sampel 30 orang
Berdasarkan hasil uji t-dependent diperoleh p-value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara pengaruh intrvensi brisk walking exercise dan senam diabetes terhadap GDS pada pasien DM tipe II. Berdasarkan uji t-independent diketahui adanya perbedaan efektivitas ke 2 intervensi, dengan hasil senam diabetes lebih efektif dari brisk walking exercise
Creator
WINA MERSILIA
NPM. 1680200015
NPM. 1680200015
Pembimbing : Ns. Fatsiwi Nunik Andari, S.Kep, M.Kep
Penguji 1 : Ns. Padila, S.Kep, M.Kep
Penguji 2 : Ns. Haifa Wahyu, S.Kep, M.Biomed
Source
ILMU KEPERAWATAN
Publisher
UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Date
06 Februari 2021
Contributor
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Language
Bahasa Indonesia
Identifier
Darwin, P. (2013). Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Sinar Ilmu. Yogyakarta
Fany, F.M, (2013). Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan penderita diabetes mellitus tipe 2. Jurnal kesehatan masyarakat. Volume 6, nomor 5.
Fitria, A. (2009). Diabetes Tips Pencegahan Preventif dan Penanganan.Yogyakarta: Venus.
Hamonanagan, D. (2019). Pengarauh Jalan Cepat (Brisk Walking) Terhadap Penurunan Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Yang Berobat Jalan di Rumah Sakit Umum Melda Pekera Indonesa Medan. Publikasi Ilmiah: Fakultas Ilmu Kesehatan Stikes Imelda Medan
Landani. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Gula Darah Puasa Terkontrol Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Peserta Prolanis di Bandar Lampung.
Lestari indah. (2019). ProteinuriaPasien Diabetes Melitus dan Obesitas Poli Penyakit Dalam RSIbnu SinaMakassar. Green Medical Journal: Jurnal Kedokteran.
Vol.1 No.1.
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya.Salemba Medika : Jakarta
Perkeni. (2015). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes tipe II di Indonesia.
Persadia. (2012). Pedoman Senam Diabetes Seri 5. Unit RS.dr. Marzuku Mahdi Bogor.
Price. (2013). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit volume 2, edisi 6. Terjemahan oleh Brahm U. Pendit, dkk. Jakarta: EGC.
RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar. (2017). Jakarta: Badan Peneliti dan Pengembanagan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia
Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI
Sari .N .N. (2018). Hubungan Obesitas Sentral Dengankejadian Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Ilmiah KeperawatanSai Betik. Volume 14.
Soetardjo, S., Soekarti, M. Dan Almatsier, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.
World Health Organization (WHO). (2015). Noncommunicable diseases (NCD) country profiles
Fany, F.M, (2013). Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan penderita diabetes mellitus tipe 2. Jurnal kesehatan masyarakat. Volume 6, nomor 5.
Fitria, A. (2009). Diabetes Tips Pencegahan Preventif dan Penanganan.Yogyakarta: Venus.
Hamonanagan, D. (2019). Pengarauh Jalan Cepat (Brisk Walking) Terhadap Penurunan Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Yang Berobat Jalan di Rumah Sakit Umum Melda Pekera Indonesa Medan. Publikasi Ilmiah: Fakultas Ilmu Kesehatan Stikes Imelda Medan
Landani. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Gula Darah Puasa Terkontrol Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Peserta Prolanis di Bandar Lampung.
Lestari indah. (2019). ProteinuriaPasien Diabetes Melitus dan Obesitas Poli Penyakit Dalam RSIbnu SinaMakassar. Green Medical Journal: Jurnal Kedokteran.
Vol.1 No.1.
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya.Salemba Medika : Jakarta
Perkeni. (2015). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes tipe II di Indonesia.
Persadia. (2012). Pedoman Senam Diabetes Seri 5. Unit RS.dr. Marzuku Mahdi Bogor.
Price. (2013). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit volume 2, edisi 6. Terjemahan oleh Brahm U. Pendit, dkk. Jakarta: EGC.
RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar. (2017). Jakarta: Badan Peneliti dan Pengembanagan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia
Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI
Sari .N .N. (2018). Hubungan Obesitas Sentral Dengankejadian Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Ilmiah KeperawatanSai Betik. Volume 14.
Soetardjo, S., Soekarti, M. Dan Almatsier, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.
World Health Organization (WHO). (2015). Noncommunicable diseases (NCD) country profiles
Collection
Citation
WINA MERSILIA
NPM. 1680200015
et al., “PERBEDAAN EFEKTIVITAS BRISK WALKING EXERCISE DAN SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKSMAS SUKAMERINDU,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed April 29, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/1166.