PERANAN ORANG TUA DALAM MENGANTISIPASI PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DI DESA KERTAPATI BENGKULU TENGAH

PERANAN ORANG TUA DALAM MENGANTISIPASI PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DI DESA KERTAPATI BENGKULU TENGAH

Peran aktif dan kreatif orang tua sangat dituntut untuk menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang pembelajaran Pendidikan Agama Islam terutama pembinaan remaja, melalui keteladanan dan praktek nyata di lingkungannya. Rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Peranan Orang Tua dalam Mengantisipasi Perilaku Menyimpang Remaja di Desa Kertapati Bengkulu Tengah?Tujuan penelitian ini adalah: Untuk Melihat Peranan Orang Tua dalam Mengantisipasi Perilaku Menyimpang Remaja di Desa Kertapati Bengkulu Tengah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Perilaku Menyimpang Remaja di Desa Kertapati Bengkulu Tengah, dapat disimpulkan sebagai berikut : Peranan orang tua mengantisipasi perilaku menyimpang remaja antara lain : menasehati, menegur, memarahi, meminta bantuan kepada pihak berwajib dan mengontrol atau mengawas secara terus menerus. Bentuk-bentuk apa saja perilaku penyimpangan keluarga di Desa Kertapati Bengkulu Tengah adalah terdapat beberapa kasus Perilaku Menyimpang Remaja di Desa Kertapati Bengkulu Tengah yakni: Terdapat remaja yang sedang merokok dilingkungan masyarakat, Berjudi menggunakan kartu remi. Pembelajar sosial ini bisa didapat oleh orang-orang sekitar mereka, seperti pertemanan, lingkungan tempat mereka tinggal, keluarga ataupun media massa. Dan remaja berperilaku menyimpang karena diakibatkan oleh kekosongan kontrol atau pengendalian sosial, serta remaja berperilaku menyimpang karena mereka cenderung bisa untuk tidak patuh pada hukum atau memiliki dorongan untuk melakukan pelanggaran hukum. Penelitian ini bisa dikembangkan lagi dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang pada desa lainnya, dan bisa memperluas aspek faktor-faktor lainnya diluar faktor yang sudah diteliti.Kepada para orang tua yang berperan penting terhadap perilaku anak, harus lebih memperhatikan perilaku anak. Terutama saat semakin beranjaknya usia mereka, dan saat semakin meningkatnya tingkat pendidikan mereka. Bagi para remaja, harus lebih meningkatkan pengetahuan tentang perilaku menyimpang, dampak perilaku menyimpang untuk dirinya sendiri, dapat memilih teman yang baik agar tidak terpengaruh perilaku menyimpan dan serta harus lebih memahami begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang bereperilaku menyimpang.

UPIK NURHASANAH
NPM 1419250014

Pembimbing I: Surohim, S.Ag., M.SI

Pembimbing II: Desi Firmasari, M.pd.I

Penguji I: Drs. Syubi, M.Ag

Penguji II: Elfa Syukria, S.Ag., M.Ag

AGAMA ISLAM

UPT Perpustakaan

08/03/2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Ansed, “ciri-ciri prilaku menyimpang”, dalam http:// ciri-ciri prilaku menyimpang.html/klb, (download:19.00wib, 23 maret 2018).
Ilyas Amir. Pengantar Krimatologi. Pustaka Refleksi Books.2000
Iskandar. Metodologi Penelitian Pendididkan dan Sosial.Jakarta:Press. 2010
Jokie dan Siahanaan.2010. Sosiologi Perilaku Menyimpang. Jakarta : UT
Kartini Kartono. Psikologi Sosial 2 (Kenakalan Remaja). Jakarta : Rajawali.2000
Kartini Kartono. Psikologi Sosial 2 (Kenakalan Remaja), Jakarta : Rajawali, 2000
Kartini Kartono. Patologi Sosial 2 (Kenakalan Remaja). Jakarta : Raja Grafndo Persada.1986
Lexy dan J. Moleang.2000. Metodologi penlitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya
Narwoko, J. D dan Suyanto, bagong. 2005. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta :Prenada Media Group.,h.20
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D,Bandung: alfabeta, 2014
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Agama dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka. 2000
Tim Fokus Media, “Undang Undang Sisdiknas”, Jakarta: Fokusmedia, 2015.
Yunus, Mahmud. Metode Khusus Pendidikan Agama.Jakarta: Hidakarya Agung. 2005.
Yusuf al-Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah, Jakarta: Bulan bintantg, 1980.

PDF

Bahasa Indonesia

Jurnal