ANALISIS VEGETASI DASAR YANG TERDAPAT DIKAWASAN CAGAR ALAM DANAU DENDAM TAK SUDAH KECAMATAN SINGARAN PATI
KOTA BENGKULU

ANALISIS VEGETASI DASAR YANG TERDAPAT DIKAWASAN CAGAR ALAM DANAU DENDAM TAK SUDAH KECAMATAN SINGARAN PATI
KOTA BENGKULU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan struktur tumbuhan bawah yang terdapat di kawasan Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Metode Survey langsung kelapangan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode plot 1x1 m dimana petakan plot disusun sepanjang garis transek secara sistematis, selanjutnya dilakukan identifikasi di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Dari hasil penelitian yang telah di lakukan di Kawasan Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Vegetasi Dasar yang terdapat di Kawasan Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu di temukan 13 spesies yang termasuk kedalam 11 famili. Berdasarkan hasil perhitungan INP yang diperoleh pada tumbuhan bawah Indeks Nilai Penting tertinggi adalah Clidemia hirta dengan INP= 18,256% sedangkan INP terendah adalah Clematis terniflora dengan INP= 10,074%. Indeks Keragaman Jenis tumbuhan bawah di Kawasan Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu yaitu sebesar H’ = 1,078 di kategorikan indeks keanekaragaman sedang. Karena apabila nilai H’ (1 ≤ H’ ≤ 3) dikategorikan indeks keanekaragaman sedang.

AL AMIN PUTRA
NPM. 1621160063

Pembimbing : Drs. Kasmiruddin, M.Si.

PENDIDIKAN BIOLOGI

UPT PERPUSTAKAAN

08/03/2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Anonim, 2006. Atlas Provinsi Indonesia-Dunia, 33 Provinsi Dan Profilnya. Edisi Terbaru + Indeks, Penerbit Lintas Media Jombang, Surabaya.
Ardhana, I.P.G. 2012. Ekologi Tumbuhan. Denpasa: Udayana University Press.
Arisandi, R. 2015. Keanekaragaman Spesies Familia Poaceae di Kawasan Reklamasi Tambang Batubara PT Adaro Indonesia Kabupaten Tabalong. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.
Asmayannur, I. dan Syam, Z. 2012. Analisis Vegetasi Dasar Di Bawah Tegakan Jati Emas (Tectona Grandis L.) dan Jati Putih (Grelina Arborea Roxb.) Di Kampus Universitas Andalas. Jurnal 1(2): 173-178.
Aththorick, T.A. 2005. Kemiripan Komunitas Tumbuhan Bawah Pada Beberapa Tipe Ekosistem Perkebunan Di Pelabuhan Batu. Komunikasi Penelitian 17(5) : 42-48.
Bengkulu BKSDA. 2018. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Penataan Kawasan Danau Dendam Tak Sudah. Bengkulu: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemerintah Provinsi Bengkulu.

BKSDA Bengkulu. 2019. Data Profil Kawasan : CA Danau Dusun Besar. Diakses dari: http://bksdabengkulu.id/profil/kawasan/19. 20 Maret 2020.
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Puspa Swara, Anggota IKAPI. Jakarta.
Darma, P.D., Arief, P., dan Wawan, S., 2017. Analisis Vegetasi Tumbuhan Di Kawasan Tri-Danau (Beratan, Buyan, Tamblingan) Bali Yang Di Askes Pada Vol-24 No-01 Juni 2017.
Egtis. 1989. Pengantar Ekologi Tropika. Penerbit ITB. Bandung
Ewuise, J.Y. 1990. Pengantar Ekologi Hutan Tropika, Terjemahan Usman Tanujaya. Institut Teknologi Bandung.
Fachrul, M. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.
Fitriani, A. 2012. Analisis Vegetasi yang Terdapat di Hutan Bukit Sulap Lubuk Linggau. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Hardjosentono. 1976. Pedoman Inventarisasi Flora dan Fauna. Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Bogor.
Heddy. S. 2012. Metode Analisis Vegetasi dan Komunitas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Indriani, Gardening Ekpress, Januari 2011. Diakses pada tanggal 10 September 2018 dari situs: http:// www.ejournal.sinica.edu.
Indriyanto. (2006). Ekologi Hutan. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Bumi Aksara. Jakarta.
Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta.
Irwandi. 2008. Fungsi Dan Proses Kerja Alat-Alat Laboratorium Di Sekolah. Bengkulu: Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Karlsson T, 2009. Flora Nordica. Stockholm, Sweden: Swedish Royal Academy of Sciences.
Karyati., Muhammad Agus, Adhi. 2018. Jenis-jenis Tumbuhan Bawah di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda: Universitas Mulawarman.
Khoirul, B, Novri Y & Uno, WD, 2013, Identifikasi Tumbuhan Famili Araceae Di Cagar Alam Tangale Kabupaten Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo, Skripsi, Gorontalo
Kristian, E.2011. Komposisi Jenis Dan Struktur Tegakan Hutan Di Cagar Alam Simbolangit, Sumatra Utara. Diakses dari: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/64352/E11kem.pdf?sequence=1. 23 Desember 2019.
Kusmana C. 1997. Penuntun Praktikum Ekologi Hutan. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institur Pertanian Bogor.
Kusumo, S., H. Maharani, M.,Sugiono, T., Machmud, Subadriyo, H., Atmadja,N., Agus, K., Husni. 2002. Panduan Karakterisasi dan Evaluasi Plasma Nutfah Talas. Bogor: Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Komisi Nasional Plasma Nutfah.
Maisyaroh, W. 2010. Struktur Komunitas Tumbuhan Penutup Tanah di Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar, Malang. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari Vol. 1 No. 1 Tahun 2010 ISSN. 2087-3522.
Manan, S. 1976. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Mueller D, Ellenberg H. 1974. Aims and methods of vegetation ecology. New York: Wiley International Edition.
Nahdi, M. S. dan Darsikin. 2014. Distribusi dan Kelimpahan Spesies Tumbuhan Bawah pada Naungan Pinus mercusii, Acacia auticuliformis dan Eucalyptus alba di Hutan Gama Giri Mandiri, Yogyakarta. Jurnal Natur Indonesia 16(1) Februari 2014: 33-41 ISSN 1410-9379.
Nur, Fadil Ahmad., Putri, Novy Pralisa. 2015. Ekstrasi Tannin dari Daun Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica). Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia. Yogyakarta.
Prasetyo, F. 2016. Petunjuk Prektek Pengelolaan Hutan Tanaman. Yogyakarta: Fakultas Kuhutanan Universitas Gajah Mada.
Respatijarti, Putri Vyati Sulistyowati, dan Niken Kendarini. 2016. Observasi Keberadaan Tanaman Talas-talasan Genus Colocasia Dan Xanthosoma Di Kec. Kedungkandang Kota Malang Dan Kec. Ampelgading Kab. Malang. Jawa timur: Universitas Brawijaya.
Rukmana. 1998. Budidaya Talas. PT Kanisius. Yogyakarta.
Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1980. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1982. Ekologi Hutan. Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Steenis V. 2008. Flora untuk sekolah Indonesia. PT Pramidiya Pramita : Jakarta.
Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional.Surabaya.
Susilawati. 2005. Struktur dan Komposisi Vegetasi pada Areal Bekas Perladangan Berpindah di Desa V Bukit Baru Kabupaten Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis Borneo 17:50.
Sutiadipraja, N., Made, S., dan Eka, M,. 2015. Analisis Vegetasi Hutan Mangrove Di Taman Hutan Raya (TAHURA) Bali Yang di Askes Pada Vol-05 No-09. Pdf April 2015.
Uchida JY & Kadooka CY. 1997. Diseases of Leatherleaf Fern Caused by Calonectria and Cylindrocladium Species. Plant Disease CTAHR: p 1–7. www.ctahr.hawaii. edu/oc/ freepubs/pdf/PD-II.pdf. Diakses tanggal 21 Mei 2010.
Wattimena, 2012. Kumunitas Gulma pada Pertanaman Pala (Myristica fragrans H), Belum menghasilkan didesa hutumuri kota ambon. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. Jl. Ir. M. Putu Hena, Poka Ambon.
Wijayanti YE. 2011. Struktur dan komposisi komunitas tumbuhan lantai Hutan di Kawasan Cagar Alam Ulolong Kecubung Kecamatan Subah Kabupaten Batang [skripsi].IKIP PGRI Semarang Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Pendidikan Biologi.
Windusari Y. 2012. Dugaan cadangan karbon biomassa tumbuhan bawah dan serasah di Kawasan Suksesi Alami pada area pengendapan Tailing PT. Freeport Indonesia. Sumatra Selatan. Biospecies. 5(1): 2228.

PDF

BAHASA INDONESIA

Jurnal