PENGALAMAN PASIEN TERHADAP PENYAKIT SKABIES PADA PASIEN DI POLI KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU
Dublin Core
Title
PENGALAMAN PASIEN TERHADAP PENYAKIT SKABIES PADA PASIEN DI POLI KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU
Description
Skabies merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap sacoptes scabeiver, hominis, dan produknya. Pengalaman dapat diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami, dijalani maupun dirasakan, baik sudah lama maupun yang baru saja terjadi. Dikaitkan dengan penyakit skabies pasien bisa menjadi lebih kecil terkena dikarenakan dari pengalaman mereka apa yang bisa menimbulkan penyakit skabies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pasien terhadap penyakit skabies di poli kulit dan kelamin Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu dan penanganan lebih lanjut terhadap penyakit skabies.
Hasil wawancara dengan 3 informan peneliti mendapatkan 12 pembahasan tema yang yang memberikan suatu gambaran mengenai pengalaman penderita skabies. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif' yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai metode-metode penelitian seperti observasi, wawancara dan dokumentasi, memerlukan alat bantu sebagai instrumen. Dimana instrumen yang digunakan adalah melalui observasi dan wawancara.
Setiap informan mempunyai riwayat penyakit yang berbeda meliputi penyebab, gejala, perjalanan penyakit, upaya mencari kesembuhan, dan hasil dari pengobatan, informan juga mempunyai latar belakang keluarga dan lingkungan yang berbeda, serta informan juga memiliki pemahaman yang berbeda tentang skabies, serta bagaimamana cara mencari informasi seputar skabies dan prilaku hidup bersih. Peneliti menyadari penelitian ini masih banyak kekurangan dalam menggambarkan pengalaman penderita skabies. Keluarga dan penderita juga belum mengerti apa itu skabies secara menyeluruh, maka dari tenaga kesehatan juga harus sering penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat tentang penyakit skabies.
Hasil wawancara dengan 3 informan peneliti mendapatkan 12 pembahasan tema yang yang memberikan suatu gambaran mengenai pengalaman penderita skabies. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif' yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai metode-metode penelitian seperti observasi, wawancara dan dokumentasi, memerlukan alat bantu sebagai instrumen. Dimana instrumen yang digunakan adalah melalui observasi dan wawancara.
Setiap informan mempunyai riwayat penyakit yang berbeda meliputi penyebab, gejala, perjalanan penyakit, upaya mencari kesembuhan, dan hasil dari pengobatan, informan juga mempunyai latar belakang keluarga dan lingkungan yang berbeda, serta informan juga memiliki pemahaman yang berbeda tentang skabies, serta bagaimamana cara mencari informasi seputar skabies dan prilaku hidup bersih. Peneliti menyadari penelitian ini masih banyak kekurangan dalam menggambarkan pengalaman penderita skabies. Keluarga dan penderita juga belum mengerti apa itu skabies secara menyeluruh, maka dari tenaga kesehatan juga harus sering penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat tentang penyakit skabies.
Creator
DAVID
NPM : 1580200022
NPM : 1580200022
pembimbing I:Henni Febriaawati, SKM., MARS
pembimbing II:NS.Fatsiwi Nunik A, S.Kep., M.Kep
penguju i:Dr.H.M.Amin.,M.Si
penguji II:Ns.Lussyefrida Yanti.,S.Kep.,M.Kep
Source
KEPERAWATAN
Publisher
upt perpustakaan
Date
17/03/2021
Contributor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Rights
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Relation
Akmal SC, Semiarty R, Gayatri. 2017. Hubungan Personal hygiene dengan Kejadian Skabies di Pondok Pendidikan Islam Darul Ulum, Palarik Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 2(3). Tersedia dari http://jurnal.fk.unand.ac.id.
Asoly Giovano Imartha, 2016 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Jabal An-Nur Al-Islami Kecamatan Teluk Betung Kota BandarLampung. Tersedia dari http://jurnal.fk.Lampung.ac.id
Aminjati HW, Estri SATS. 2016. Prevalensi Scabies pada Panti Asuhan Perkotaan dengan Pedesaan di Kabupaten Kulonprogo. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Baur B, Sarkar J, Manna N, & Bandyopadhyay L. 2016. The pattern of dermatological disorders among patients attending the skin O.P.D of a tertiary care hospital in Kolkata, India. JDMS 3 [diperoleh tanggal 22 Juni 2019]. Tersedia dari http://iosrjournals.org/iosrjdms/papers/Vol3- issue4/B0340409.pdf.
Boediarja SA. 2015. Skabies. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Center for Disease Control. 2015. Scabies. Australia: Northern Territory
Government.
Department of Public Health. 2017. Georgia Scabies Manual
Depkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Desmawati. 2015. Hubungan Personal hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan
Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Al-Kautsar Pekanbaru. Tersedia dari http://jurnal.fk.unand.ac.id.
Dipiro JT, Talbert, Robert L. 2017. The Seventh Edition of the Benchmark Evidence-Based Pharmacoteraphy. McGraw-Hill Companies Inc. USA
Djuanda A. 2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Golant AK dan Jacob OL. 2016. Scabies: A Review of Diagnosis and Management Based on Mite Biology.
Handoko RP. 2015. Skabies. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hannan M, Hidayat S. 2016. Pengaruh Kebiasaan Personal hygiene Terhadap Kejadian Skabies. Sumenep: Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA.
Kusumastuti RA. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi skabies. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas.
Nurohmawati R.2010.Hubungan Antara Faktor-Faktor Pengetahuan dan Perilaku Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan.Skripsi.Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://jurnal.fk.UMS.ac.id.
Noor N. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: PT Rineka Cipta
Ronny PH. 2017. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI. Jakarta.
Siregar. 2015. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.
Siswono. 2008.Pedoman umum Program Pemberantasan Penyakit Lingkungan. Jakarta :Dep. Kes. RI
Sudirman. 2017. Penyebaran Penyakit Skabies. Jakarta: Bina Pustaka.
Sutanto I, Is SI, Pudji KS, Saleha S. 2018. Parasitologi Kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian. Jakarta: Alfabeta
Asoly Giovano Imartha, 2016 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Jabal An-Nur Al-Islami Kecamatan Teluk Betung Kota BandarLampung. Tersedia dari http://jurnal.fk.Lampung.ac.id
Aminjati HW, Estri SATS. 2016. Prevalensi Scabies pada Panti Asuhan Perkotaan dengan Pedesaan di Kabupaten Kulonprogo. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Baur B, Sarkar J, Manna N, & Bandyopadhyay L. 2016. The pattern of dermatological disorders among patients attending the skin O.P.D of a tertiary care hospital in Kolkata, India. JDMS 3 [diperoleh tanggal 22 Juni 2019]. Tersedia dari http://iosrjournals.org/iosrjdms/papers/Vol3- issue4/B0340409.pdf.
Boediarja SA. 2015. Skabies. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Center for Disease Control. 2015. Scabies. Australia: Northern Territory
Government.
Department of Public Health. 2017. Georgia Scabies Manual
Depkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Desmawati. 2015. Hubungan Personal hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan
Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Al-Kautsar Pekanbaru. Tersedia dari http://jurnal.fk.unand.ac.id.
Dipiro JT, Talbert, Robert L. 2017. The Seventh Edition of the Benchmark Evidence-Based Pharmacoteraphy. McGraw-Hill Companies Inc. USA
Djuanda A. 2015. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Golant AK dan Jacob OL. 2016. Scabies: A Review of Diagnosis and Management Based on Mite Biology.
Handoko RP. 2015. Skabies. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hannan M, Hidayat S. 2016. Pengaruh Kebiasaan Personal hygiene Terhadap Kejadian Skabies. Sumenep: Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA.
Kusumastuti RA. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi skabies. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas.
Nurohmawati R.2010.Hubungan Antara Faktor-Faktor Pengetahuan dan Perilaku Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan.Skripsi.Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://jurnal.fk.UMS.ac.id.
Noor N. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: PT Rineka Cipta
Ronny PH. 2017. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI. Jakarta.
Siregar. 2015. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.
Siswono. 2008.Pedoman umum Program Pemberantasan Penyakit Lingkungan. Jakarta :Dep. Kes. RI
Sudirman. 2017. Penyebaran Penyakit Skabies. Jakarta: Bina Pustaka.
Sutanto I, Is SI, Pudji KS, Saleha S. 2018. Parasitologi Kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian. Jakarta: Alfabeta
Format
pdf
Language
bahasa indonesia
Type
jurnal
Collection
Citation
DAVID
NPM : 1580200022
et al., “PENGALAMAN PASIEN TERHADAP PENYAKIT SKABIES PADA PASIEN DI POLI KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed March 28, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/1721.