PENGARUH DOSIS MOL YANG BERBEDA TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING (KCBK) DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK (KCBO) PADA PAKAN TERNAK LIMBAH SAYURAN FERMENTASI SECARA IN-VITRO

Dublin Core

Title

PENGARUH DOSIS MOL YANG BERBEDA TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING (KCBK) DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK (KCBO) PADA PAKAN TERNAK LIMBAH SAYURAN FERMENTASI SECARA IN-VITRO

Description

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian dosis mol yang
berbeda terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik dengan
teknologi fermentasi secara in-vitro. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan
Maret sampai selesai, pembuatan MOL limbah sayuran dilaksanakan di
Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah
Bengkulu dan Analisis Kecernaan Bahan Kering (KCBK) dan Kecernaan Bahan
Organik (KCBO) secara In- Vitro dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak
Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A = yaitu limbah
sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 3%, B = limbah sayuran di
fermentasi dengan penambahan MOL 6%, C = limbah sayuran di fermentasi
dengan penambahan MOL 9% dan D = limbah sayuran di fermentasi dengan
penambahan MOL 12%. Parameter yang diamati yaitu Kecernaan Bahan Kering
dan Bahan Organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis mol
yang berbeda berpengaruh nyata terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan
Organik. Dengan adanya penambahan dosis MOL yang berbeda pada pakan
limbah sayuran fermentasi meningkatkan nilai Kecernaan Bahan Kering sebesar
73,11% - 76,47% dan Kecernaan Bahan Organic sebesar 72,88% - 76,81%. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan dosis MOL 9% pada pakan
limbah sayuran fermentasi memiliki nilai Kecernaan Bahan Kering dan Bahan
Organik yang terbaik.

Creator

HIDAYATUL ROHMAN
NPM 1750080031
Pembimbing I :
Neli Defianti .SP.MP
Pembimbing II :
Lezita Malianti S.Pt.M.Ling
Penguji I :
Ir. Wismalinda Rita .MP
Penguji II :
Suliasih ,S.Pt,M.Si

Source

Peternakan

Publisher

UPT PERPUSTAKAAN

Date

30 OKTOBER 2021

Contributor

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Rights

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Language

Bahasa Indonesia

Identifier

Alim, A. F dan T. Hidaka. 2002. Pakan dan Tata Laksana Sapi Perah. Dairy
Technology Improvement Project In Indonesia. PT Sonysugema Pressindo,
Bandung.
Anitasari, L. 2001. Pengaruh Tingkat Penggunaan Limbah Tape Singkong dalam
ransum terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Ransum
Domba. Tesis. Hal. 282. Salatiga.
Rahman A, Sunarso, B.I.B Tempoebolon, L.K. Nuswantara. (2020). Jurnal Ilmiah
Peternakan Terpadu.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. (2011). Fermentasi Jerami.
Diambil 11 Agustus, 2016, dari http://jabar.litbang.pertanian.
go.id/ind/images/stories/Leaflet%202011/Jerami2011.pdf
Definiati, N., Nurhaita, Suliasih, & Apriyanto. 2019. Efek penggunaan limbah syuran
fermentasi terhadap keccernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan
ndf (KCNDF) secara invitro serta pengaruhnya terhadap konsumsi dan
pertambahan berat badan (PBB) pada Kambing PE. Prosiding Seminar
Nasional “Inovasi Teknologi Peternakan Modern Mendukung Pembangunan
Pertanian Berkelanjutan”.
Dwiyatmo, K. 2007. Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya. PT. Citra Aji
Parama. Yogyakarta.
Fardiaz, S., 2012.Mikrobiologi pangan I. Cetakan I. Penerbit: Gramedia Pustaka
utama, Jakarta.
Firdaus., B.P. Purwanto., dan Salundik. 2014. Dosis Penggunaan Mikroorganisme
Lokal (Mol) Ragi Tempe Dan Isi Rumen Untuk Pengomposan. Institut
Pertanian Bogor: Bogor. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil
Peternakan:https://ejournal.itn.ac.id/index.php/atmosphere/article/download/2
958/2333/
Firsoni, J. Sulistyo., A.S. Tjakradidjaja., dan Suharyono. 2008. In vitro fermantibility
test of feed supplement in complete feed. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan
Radiasi BATAN. Seminar nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Gaspersz, Vincent. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: CV. Armico.
Harahap, A. E., & Jannah, E. S. D. A. N. N. (2016). Penampilan Produksi Kelinci
Periode Pertumbuhan Yang Diberi Pakan Wafer Limbah Daun Ubi Jalar (
Ipomoeabatatas ) Dengan Penambahan Berbagai Level Molases. 16(2).
Harfiah. 2005. Penentuan nilai indek beberapa pakan hijauan ternak domba. J. Sains
dan Teknologi 5(3): 114 – 125.
Hidayat, N. M. C dan Suhartini.2013. Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi. Penerbit
Andi. Jakarta.
Hatakka, A. 2001. Biodegradation of lignin. In: steibuchelt. [ed] Biopolymers vol 1 :
lignin Humk Substanses and Cool. Germany: willey VCH-pp. 129-180.
Ismail,R. 2011. Kecernaan In Vitro. (internet). Diakses pada tanggal 21 Oktober
2017. Tersedia pada :http://rismanismail2.wordpress.com/2011/05/22/nilai
kecernaan-part-4/more-310.
Indah, P., M. Sobri. 2001. Bahan Pakan dan Formulasi Ransum. Fakultas Peternakan
Perikanan Universitas Muhamadiyah Malang.
Jayanegara, A., A. Sofyan, H. P. S. Makkar dan K. Becker. 2009. Kinetika produksi
gas, kecernaan bahan organik dan produksi gas metana in vitro pada hay dan
jerami yang disuplementasi hijauan mengandung tanin. Media Peternakan, 32:
120- 129.
Mulyawati, Y. 2009. Fermentabilitas dan Kecernaan In Vitro Biomineral
Dienkapsulasi. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Nelwida. 2009. Efek Penggantian Jagung Dengan Biji Alpukat Yang Direndam Air
Panas Dalam Ransum Terhadap Retensi Bahan Kering, Bahan Organik Dan
Protein Kasar Pada Ayam Broiler. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 12(1)
: 50–56.
Palupi , N. 2015. Karakter Kimia Kompos Dengan Dekomposer Mikroorganisme
Lokal Asal Limbah Sayuran. Universitas Mulawarman: Samarinda .
Pramana, A.A, Fauzi, M.A., Widyani, N. Heriansyah, I. n Roshetko, J.M. 2010.
Panduan Lapangan Untuk Pertanian. CIFOR, Bogor.
Putra, S. 2006. Perbaikan mutu pakan yang disuplementasi seng asetat dalam upaya
meningkatkan populasi bakteri dan protein mikroba di dalam 35 rumen,
kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali bunting, Majalah
Ilmiah Peternakan. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar 9 (1):
16.
Preston, T.R. and Leng. R.A. 1987. Matching Ruminant Production System with
Available Resources in The Tropic and Sub-Tropics. Penambul Books.
Armidale, Australia.
Prabowo, A. 2011. Pengawetan Dedak Padi dengan Cara Fermentasi. Available
athttp://sumsel.litbang.deptan.go.id/index.php/component/content/article/53-
it-1/206-dedak-padi.
Saenab, Andi, 2010.Evaluasi Pemanfaatan Limbah Sayuran Pasar Sebagai Pakan
Ternak Ruminansia di DKI Jakarta.Balai PengkajianTeknologi Jakarta.
Saha U, Sonon L, Hancock D, Hill N, Stewart L, Hesner G, and E. David. 2013.
Common Terms Used in Animal Fending and Nutrition. The University of
Georgia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah.
Suhartanto, B., Kustantinah dan S. Padmowijoto. 2000. Degradasi in sacco bahan
organik dan protein kasar empat macam bahan pakan diukur menggunakan
kantong inra dan rowett research institute. Buletin Peternakan. Vol 24(2), hal.
82-93.
Suhastyo, A., Anas, I., Santosa A. (2013). Studi Mikrobiologi dan Sifat Kimia
Mikroorganisme Lokal (Mol) Yang Digunakan Pada Budidaya Padi Metode
Sri (System Of Rice Intensification). Jurnal Saintek.
Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. UNESA Press. Surabaya.
Suprijatna, E. 2010.Strategi Pengembangan Ayam Lokal berbasis Sumber Daya
Lokal dan Berwawasan Lingkungan.Prosiding Seminar Nasional Unggas
Lokal ke IV.hal. 55 – 79.
Tampoebolon, B. I. M. 1997. Seleksi dan Karakterisasi Enzim Selulase Isolat
Mikrobia Selulolitik Rumen Kerbau. Program Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta (Tesis Magister Ilmu Ternak)
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawiro Kusuma, dan S.
Lebdosoekoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Tilley, J.M.A. and R.A. Terry. 1963.A two atage technique for in the in vitro
digestion of forage crops.J. Grassland Soc. 18 : 10
Tanto, 1992. Pengaruh jumlah Mutu Tunas Stek, Cara Penanaman dan Pemupukan
dan Pertumbuhan dan Produksi King Grass dilahan Kering. Tesis Pascasarjana
Peternakan. Universitas Gadja Mada. Yogyakarta.

Collection

Citation

HIDAYATUL ROHMAN NPM 1750080031 et al., “PENGARUH DOSIS MOL YANG BERBEDA TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING (KCBK) DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK (KCBO) PADA PAKAN TERNAK LIMBAH SAYURAN FERMENTASI SECARA IN-VITRO,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed March 29, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/2532.