MEDIA PEMBELAJARAN PETA KONSEP: SUATU WAWASAN KONSEPTUAL

Dublin Core

Title

MEDIA PEMBELAJARAN PETA KONSEP: SUATU WAWASAN KONSEPTUAL

Description



Dewasa ini usaha perbaikan pengajaran sedang gencar-gencarnya dilaksanakan pada berbagai aspeknya. Toyu sentralnya, yaitu: pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan inovasi pembelajaran. Pada dasarya, KBK dan KTSP hadir berkat semangat benovasi. Inovasi pembelajaran mencakup keseluruhan aspek pembelajaran, mulai dari visi, misi, kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sebagainya. Pada berbagai tingkat satuan pendidikan persoalan dan KTSP tinggal menjalani proses pematangan saja, karena setiap lembaga pendidikan telah menerima bahan kurikulum tersebut. Setiap Lembaga pendidikan telah ber-KBK dan ber-KTSP. Dari pengamatan is, yang sedang berlangsung sekarang adalah gerakan berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagaimana hakikat inovasi, kegiatan kreativitas itu berupa pemasukan atau pengenalan hal-hal baru; pembaharuan; atau penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Pembeharuan tersebut, dapat berupa gagasan, metode, atau alat (KBBI, 2001:435). Inovasi pembelajaran. hendaknya berlangsung secara terus-menerus, dengan meperhatikan sejumlah prinsip, yaitu: 1) atas dasar analisis, 2) bersifat konseptual, 3) bersifat simpel dan terfokus, 4) dimulai dengan yang kecil, dan 5) diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan (Drucker dalam Tilaar, 1999: 356 ). Pengalaman berharga yang diperoleh negara lain, bahwa KBK atau KTSP dalam hal ini pembelajaran berbasis kompetensi didukung oleh pelaksanaan pembelajaran berbasis kontekstual, yakni pembelajaran yang bertujuan membantu mahasiswa untuk memahami mana materi pelajaran yang dipelajarinya, dapat menggunakannya, serta mengingatnya lebih lama; Materi pembelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan; Dosen berkomunikasi secara efektif dengan mahasiswa. (Depdiknas, 2006). Pemahaman materi perkuliahan secara bermakna dan dapat mengingatnya dalam waktu yang lama adalah suatu keharusan bagi mahasiswa sebagai calon guru, karena sebagian materi tersebut merupakan bahan ajaran ketika mereka melaksanakan pembelajaran, baik dalam perkuliahan peer ching, ketika mengikuti praktek mengajar di sekolah, ataupun setelah menjadi seorang guru. Oleh sebab perlu suatu teknik mencatat, agar pemahaman tingkat tinggi dan retensi tercapai.
Landasan filosofi pengembangan pembelajaran kontekstual adalah konstruktivisme. Pembelajaran konstruktivisme mengupayakan mahasiswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Mahasiswa harus berproses untuk menguasai suatu pengetahuan. Dengan kata lain, pengetahuan tidak diterima dalam bentuk jadi dari dosen. Materi kuliah tidak disampaikan secara berceramah, didiktekan, atau dicatatkan. Oleh sebab itu, perlu suatu teknik mencatat yang memungkinkan perekaman secara mudah proses pemerolahan dan pemrosesan informasi atau pengetahuan oleh mahasiswa, yang sekaligus merupakan media pembelajaran bagi dosen. Media pembelajaran yang sangat mungkin digunakan untuk pembelajaran di atas adalah peta konsep.
Media peta konsep merupakan media pendidikan yang bertujuan untuk membangun pengetahuan mahasiswa dalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam penguasaan konsep belajar dan pemecahan masalah (Pandley, dkk., 1994). Langkah yang dilakukan dalam membuat peta konsep adalah dengan memikirkan apa yang menjadi 'pusat' topik yang akan diajarkan, yaitu sesuatu yang dianggap sebagai konsep inti. Dari konsep inti dibuat cabang-cabang, kemudian menuliskan kata atau istilah, kelompok kata yang memiliki arti, yaitu yang mempunyai hubungan dengan konsep inti, sehingga akhimya membentuk satu peta hubungan integral dan saling terkait antara konsep atas bawah. samping (Nakhleh, 1994).
Media pembelajaran peta konsep sangat memungkinkan untuk digunakan. Pembuatan peta konsep yang menggunakan warna yang beraneka, simbol, serta bentuk dan besar huruf yang bervariasi tampilan peta konsep sangat cocok dengan paradigma baru pembelajaran. Peta konsep biasanya dibuat pada lembaran kertas polos, ditulis tangan dengan menggunakan spidol atau pensil yang berwarna-warni. Biaya pembuatannya relatif murah, mudah dibawa dan disimpan....

Creator

Elyusra

Source

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA

Publisher

JURNAL KEPENDIDIKAN Vol. 8 No. 3, 30 Desember 2008

Date

11 Mei 2023

Contributor

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Rights

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Format

PDF File

Language

BAHASA INDONESIA

Type

ARTIKEL JURNAL

Identifier



Gravemeijer, Koeno. 1994. Developing realistic mathematics Education. Netherlands. Utrecht University: Freudenthal Institute.
Madya, Suwarsih. 2007. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. Suhardjono., & Supardi, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara. Soedjadi, R. 2002. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Simonthy R.F. 1995. Matematika Sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan. Makalah Ilmiah. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Waatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Citation

Elyusra, “MEDIA PEMBELAJARAN PETA KONSEP: SUATU WAWASAN KONSEPTUAL,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed April 25, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/3597.