PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR
Dublin Core
Title
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR
Description
Penelitian ini bertujuan untuk melihat Kualitas Telur (bobot telur, Tebal Cangkang, Indeks Putih dan Kuning Telur) ayam ras petelur yang diberikan tepung temulawak dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Percobaan di Desa Pandan Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma Bengkulu Selatan. Penelitian ini berlangsung selama 45 hari, dimulai bulan Mei – Juni 2018. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari atas A (0 % tepung temulawak), B (1% tepung temulawak), C ( 2% tepung temulawak), dan D (3% tepung temulawak). Tepung temulawak diberikan setiap hari dengan cara dicampur pada pakan selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung temulawak berpengaruh nyata terhadap Bobot telur (P < 0,05) dengan rataan 61,24 (g/ekor/hari), sedangkan Tebal cangkang dengan rataan 0,47, indeks Putih telur dengan rataan 0,07 dan indeks kuning telur dengan rataan 0,42 tidak berpengaruh nyata (P > 0,05). Pemberian tepung temulawak sampai dengan 1%, 2% dan 3% tidak dapat meningkatkan Kualitas telur, ayam ras petelur namun bisa meningkatkan bobot telur.
Creator
HEJI PURWANTO
NPM. 1450080040
NPM. 1450080040
Source
PETERNAKAN
Publisher
UPT.Perpustakaan
Date
10 November 2020
Contributor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Rights
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Language
Bahasa Indonesia
Identifier
Agusta, A. 1994. Pengaruh Pemberian Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Dan Minyak Kelapa Dalam Ransum Terhadap Kadar Lemak Dan Kolesterol Telur. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
Amrullah, I. K. 2012. Nutrisi Ayam Petelur. Seri Beternak Mandiri. Satu Gunung Budi. Bogor.
Applegate, T.J, D. Harper and L. Lilburn. 2000. Effects of hen age on egg composition and embryo development in commercial Pekin ducks. Poultry Science 77:16081612.
Atik, P. 2010. Pengaruh penambahan tepung keong mas (Pomacea canaliculata lamarck) dalam ransum terhadap kualitas telur. Fakultas Pertanian,Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI No. : 01-3820-1995 : Telur.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. 2005. Informasi Temulawak Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Jakarta
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2014, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pedoman Uji Klinik Obat Herbal, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI No. : 01-3450-2012 : indeks putih dan Telur.
Blakely, J dan D.H Bade. 2010. Ilmu Peternakan di Daerah Tropis. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Banong, S. 2012. Manajemen Industri Ayam Ras Petelur. Masagena Press, Makassar.
Bell, D.D. 2012. Anatomy of The Chicken. In: Bell, D.D and W. D. Weaver Jr., editor. Commercial Chicken Meat and Egg Production. Fifth edition. USA: Springer Science+Business Media, Inc.
Boesro S, S Soeryati dan K Fauziah. 2012. Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dengan Konsentrasi Antara 1,9 – 7,6% b/v dalam Sediaan Krim dapat digunakan untuk Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. [Skripsi]. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Padjadjaran. Bandung
Bukcle, K.A., R.A., Edward, G.H., Flet and M. Wooten. 2007. Ilmu Pangan. UI Press, Jakarta.
Claudia. R, J.L.P. Serang, FJ. Nangoy, SLaatung. 2014. Penambahan Rimpang Kunyit, Temulawak dan Temu Putih Dalam Rasum Komersil Terhadap Kualitas Telur Burung Puyuh.Jurnal Zootek. Vol 34 No 1.
Clunies, M., D. Parks and S. Lesson. 2010. Calcium and phosphorus metabolism and egg shell formation of hens fed different amounts of calcium. Poultry Science. 71: 482- 489.
Direktorat Bina Produksi. 2016. Kumpulan SNI Ransum. Jakarta : Direktorat Jendral Peternakan. Departemen Pertanian
Desmayati. Z. 2012. Tanaman Obat Meningkatkan Efesiensi Pakan dan Kesehatan Ternak Unggas. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas
Direktorat Aneka Tanaman Tahunan, Ditjen Perkebunan, Departemen Pertanian. 2000. Pedoman Budidaya Kemiri. Jakarta.
Dewan Standar Nasional (DSN). 2010. Telur Ayam Konsumsi. DSN. Jakarta
Djulardi, A., Muis, H., dan Latif, S. A. 2006. Nutrisi Aneka Ternak dan Satwa Harapan. Padang: Universitas Andalas.
Fatmawati DA. 2014. Pola Protein dan Kandungan Kurkuminoid Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) [Skripsi]. Bogor: F-MIPA IPB.
Gleaves, W.E., F.B. Mather and M.M. Ahmad. 2011. Effects of Dietary Calcium, Protein and Energy on Feed Intake, Egg Shell Quality, and Hen Performance. J. Poul. Sci. 56: 402-406.
Hy-Line International. 2010. Hy-Line Brown Intensive Systems Performance.
Hendrix Genetic Company. 2006. Layer Management Guide. ISA Brown, A Hendrix Genetic Company. Franc.
Herman. 2014. Perkembangan Tanaman Temulawak. Balai Penelitian Rempah dan Obat. Bogor
Kemala, S; Sudiarto, E. R. Pribadi, JT.Yuhono, M. Yusron, L. Mauludi, M.Raharjo, B. Waskito, dan H. Nurhayati, 2014. Studi Serapan, Pasokandan Pemanfaatan Tanaman Obat di Indonesia. Laporan Teknis Penelitian Bagian Proyek Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Klasing K.C. 2006. Comparative Avian Nutrition. London: CAB International.
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Telur. ebookpangan.com.
Laily.A, Syahriani. S, Purwanti, Julius, jilbert, Anie. A&Jamilah. 2017. Ramuan Herbal Pada Ayam Ras Petelur Kabupaten Sidereng Rappang. Abdimas vol.21 no. 1
Lestari, P, I. 2009. Kajian Supply Chain Management: Analisis Relationship Marketing antara Peternakan Pamulihan Farm dengan Pemasok dan Pelanggannya. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Liang OB, Widjaja Y, Puspa S. 2012. Beberapa Aspek Isolasi, Identifikasi dan Penggunaan Komponen-Komponen Curcuma xanthorrhiza Roxb dan Curcuma domestica Val. Prosiding Simposium Nasional Temulawak. Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran. Bandung.
National Research Council (NRC). 1994. Nutrient Requirement Of Poultry, 9th Revised Edition. National Academy Press, Washington DC.
North and D.D Bell. 2012. Commercial Chicken Production Manual. 4th Ed. The Avi Book. Published By Van Nostrand Reinhald. New York.
Prana, M.S., 1985. Beberapa aspek biologit temulawak (Curcuma xanthorrhizaRoxb.). Prosiding Simposium Nasional Temulawak. Bandung 17 –18 September 1985, hal. 42 – 48.
Prihatma, K. 2012. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://minyakatsiriindonesia.files. [16 Maret 2018].
Prihatman K. 2000. Budidaya Ayam Petelur (Gallus sp.). Kantor Deputi Menristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta. http://www.ristek.go.id. Diakses 2 Agustus 2019.
Primasetra, A. 2012. Peluang Usaha untuk Ibu Rumah Tangga Modal 1 Juta. Pustaka Grahatama. Yogyakarta
Rasyaf M. 2012. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta
Romanoff, A.L. 2011. The Avian Egg 2th ed. Jhon Wiley and Sons, Inc, New York.
Rukmana R. 2014. Temulawak : Tanaman Rempah dan Obat. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Saerang, J.L.P. 2008. Pengaruh minyak nabati dan lemak hewani dalam ransum puyuh petelur terhadap performans, daya tetas, kadar kolesterol telur, dan plasma darah. Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Saraswati, T. R., W. Manalu., D. R. Ekastuti and N. Kusumorini. 2013. Increase egg production of japanese quail (Coturnix japonica) by improving liver function through turmeric powder supplementation. International Journal of poultry Science 12(10):601-614.
Sarwono, B. 2007. Pengawetan dan Pemanfaatan Telur. Edisi ke-4. Penebar Swadaya. Bandung.
Scott, M.L., M.C. Nesheim and R.J. Young. 2012. Nutritional of The Chicken. 2th ed. M.L. Scott and Associaties, Ithaca, New York.
Sidik, Mulyono, M.W. & Mutadi, A., 2012, Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), Phyto Medika, Jakarta.
Santoso, H., dan Sudaryani. 2011. Pembesaran Ayam Pedaging Hari per Hari di Kandang Panggung Terbuka. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suprijatna, E., 2005. Ayam Buras Krosing Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suparyanti, 2013. Indeks Kuning telur (IKT) dan haugh unit (hu) telur puyuh (coturnix coturnix japonica) setelah penambahan tepung temulawak (curcuma longa l.) dan tepung ikan pada pakan. Jurnal Biologi Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang
Suksamrarn A. & Supaphol P.,1994, Electrospun Gelatin Fiber Mats Containing A Herbal Centella asiatica Extract and Release Characteristic of Asiaticoside, Nanotechnology, 2
Sulvani, 2017. Pengaruh Ramuan Herbal Labio-1 Terhadap Performa Ayam Ras Petelur. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar
Song, K.T., S.H. Choi and H.R. Oh. 2011. A comparison of egg quality of pheasant, chukar, quail and guinea fowl. J. Anim. Sci. 13(7): 986-990.
Srigandono, B. 2012. Produksi Unggas Air. Cetakan ke-3, revisi Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Steward, G.F. and J. C. Abbott. 2011. Marketing Eggs and Poultry.Third Printing. Food and Agricultural Organization (FAO) the United Nation, Rome.
Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1994. Prinsip dan Prosedur Statistika. Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Standar Nasional (SNI). 2016. SNI 3926: 2016. Telur Ayam Konsumsi. SNI. Jakarta
Triyuwanta. 2002. Telur dan Kualitas Telur. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Wempie Pakiding, Ambo Ako, M. Rachman Hakim, Mustakim Mattau, dan F. Watungadha.2016 Status Hematologis Ayam Ras Petelur Yang Dipelihara Pada Sistem Free-Range Dengan Jenis Hijauan Yang Berbeda
Wahyu, J. 1988. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-5. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Yahya, R. 2017. Kajian Sifat Fisik, Kimia dan Mikrobiologi Kuning Telur Dengan Penambahan Madu Pada Umur Telur yang Berbeda. Program Kreativitas Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
Yuwanta. 2012. Pengaruh berat badan inisial dan model distribusi pakan terhadap hirarkhis folikuler dan persistensi produksi ayam petelur. Bulentin Peternakan. 22 (1) : 14 – 24.
Yunita. 2014. Penentuan Mutu Telur. http:// penentuan mutu.blogspot.com Diakses pada tanggal 30 Januari 2019
Amrullah, I. K. 2012. Nutrisi Ayam Petelur. Seri Beternak Mandiri. Satu Gunung Budi. Bogor.
Applegate, T.J, D. Harper and L. Lilburn. 2000. Effects of hen age on egg composition and embryo development in commercial Pekin ducks. Poultry Science 77:16081612.
Atik, P. 2010. Pengaruh penambahan tepung keong mas (Pomacea canaliculata lamarck) dalam ransum terhadap kualitas telur. Fakultas Pertanian,Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI No. : 01-3820-1995 : Telur.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. 2005. Informasi Temulawak Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Jakarta
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2014, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pedoman Uji Klinik Obat Herbal, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI No. : 01-3450-2012 : indeks putih dan Telur.
Blakely, J dan D.H Bade. 2010. Ilmu Peternakan di Daerah Tropis. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Banong, S. 2012. Manajemen Industri Ayam Ras Petelur. Masagena Press, Makassar.
Bell, D.D. 2012. Anatomy of The Chicken. In: Bell, D.D and W. D. Weaver Jr., editor. Commercial Chicken Meat and Egg Production. Fifth edition. USA: Springer Science+Business Media, Inc.
Boesro S, S Soeryati dan K Fauziah. 2012. Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dengan Konsentrasi Antara 1,9 – 7,6% b/v dalam Sediaan Krim dapat digunakan untuk Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. [Skripsi]. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Padjadjaran. Bandung
Bukcle, K.A., R.A., Edward, G.H., Flet and M. Wooten. 2007. Ilmu Pangan. UI Press, Jakarta.
Claudia. R, J.L.P. Serang, FJ. Nangoy, SLaatung. 2014. Penambahan Rimpang Kunyit, Temulawak dan Temu Putih Dalam Rasum Komersil Terhadap Kualitas Telur Burung Puyuh.Jurnal Zootek. Vol 34 No 1.
Clunies, M., D. Parks and S. Lesson. 2010. Calcium and phosphorus metabolism and egg shell formation of hens fed different amounts of calcium. Poultry Science. 71: 482- 489.
Direktorat Bina Produksi. 2016. Kumpulan SNI Ransum. Jakarta : Direktorat Jendral Peternakan. Departemen Pertanian
Desmayati. Z. 2012. Tanaman Obat Meningkatkan Efesiensi Pakan dan Kesehatan Ternak Unggas. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas
Direktorat Aneka Tanaman Tahunan, Ditjen Perkebunan, Departemen Pertanian. 2000. Pedoman Budidaya Kemiri. Jakarta.
Dewan Standar Nasional (DSN). 2010. Telur Ayam Konsumsi. DSN. Jakarta
Djulardi, A., Muis, H., dan Latif, S. A. 2006. Nutrisi Aneka Ternak dan Satwa Harapan. Padang: Universitas Andalas.
Fatmawati DA. 2014. Pola Protein dan Kandungan Kurkuminoid Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) [Skripsi]. Bogor: F-MIPA IPB.
Gleaves, W.E., F.B. Mather and M.M. Ahmad. 2011. Effects of Dietary Calcium, Protein and Energy on Feed Intake, Egg Shell Quality, and Hen Performance. J. Poul. Sci. 56: 402-406.
Hy-Line International. 2010. Hy-Line Brown Intensive Systems Performance.
Hendrix Genetic Company. 2006. Layer Management Guide. ISA Brown, A Hendrix Genetic Company. Franc.
Herman. 2014. Perkembangan Tanaman Temulawak. Balai Penelitian Rempah dan Obat. Bogor
Kemala, S; Sudiarto, E. R. Pribadi, JT.Yuhono, M. Yusron, L. Mauludi, M.Raharjo, B. Waskito, dan H. Nurhayati, 2014. Studi Serapan, Pasokandan Pemanfaatan Tanaman Obat di Indonesia. Laporan Teknis Penelitian Bagian Proyek Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Klasing K.C. 2006. Comparative Avian Nutrition. London: CAB International.
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Telur. ebookpangan.com.
Laily.A, Syahriani. S, Purwanti, Julius, jilbert, Anie. A&Jamilah. 2017. Ramuan Herbal Pada Ayam Ras Petelur Kabupaten Sidereng Rappang. Abdimas vol.21 no. 1
Lestari, P, I. 2009. Kajian Supply Chain Management: Analisis Relationship Marketing antara Peternakan Pamulihan Farm dengan Pemasok dan Pelanggannya. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Liang OB, Widjaja Y, Puspa S. 2012. Beberapa Aspek Isolasi, Identifikasi dan Penggunaan Komponen-Komponen Curcuma xanthorrhiza Roxb dan Curcuma domestica Val. Prosiding Simposium Nasional Temulawak. Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran. Bandung.
National Research Council (NRC). 1994. Nutrient Requirement Of Poultry, 9th Revised Edition. National Academy Press, Washington DC.
North and D.D Bell. 2012. Commercial Chicken Production Manual. 4th Ed. The Avi Book. Published By Van Nostrand Reinhald. New York.
Prana, M.S., 1985. Beberapa aspek biologit temulawak (Curcuma xanthorrhizaRoxb.). Prosiding Simposium Nasional Temulawak. Bandung 17 –18 September 1985, hal. 42 – 48.
Prihatma, K. 2012. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://minyakatsiriindonesia.files. [16 Maret 2018].
Prihatman K. 2000. Budidaya Ayam Petelur (Gallus sp.). Kantor Deputi Menristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta. http://www.ristek.go.id. Diakses 2 Agustus 2019.
Primasetra, A. 2012. Peluang Usaha untuk Ibu Rumah Tangga Modal 1 Juta. Pustaka Grahatama. Yogyakarta
Rasyaf M. 2012. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta
Romanoff, A.L. 2011. The Avian Egg 2th ed. Jhon Wiley and Sons, Inc, New York.
Rukmana R. 2014. Temulawak : Tanaman Rempah dan Obat. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Saerang, J.L.P. 2008. Pengaruh minyak nabati dan lemak hewani dalam ransum puyuh petelur terhadap performans, daya tetas, kadar kolesterol telur, dan plasma darah. Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Saraswati, T. R., W. Manalu., D. R. Ekastuti and N. Kusumorini. 2013. Increase egg production of japanese quail (Coturnix japonica) by improving liver function through turmeric powder supplementation. International Journal of poultry Science 12(10):601-614.
Sarwono, B. 2007. Pengawetan dan Pemanfaatan Telur. Edisi ke-4. Penebar Swadaya. Bandung.
Scott, M.L., M.C. Nesheim and R.J. Young. 2012. Nutritional of The Chicken. 2th ed. M.L. Scott and Associaties, Ithaca, New York.
Sidik, Mulyono, M.W. & Mutadi, A., 2012, Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), Phyto Medika, Jakarta.
Santoso, H., dan Sudaryani. 2011. Pembesaran Ayam Pedaging Hari per Hari di Kandang Panggung Terbuka. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suprijatna, E., 2005. Ayam Buras Krosing Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suparyanti, 2013. Indeks Kuning telur (IKT) dan haugh unit (hu) telur puyuh (coturnix coturnix japonica) setelah penambahan tepung temulawak (curcuma longa l.) dan tepung ikan pada pakan. Jurnal Biologi Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang
Suksamrarn A. & Supaphol P.,1994, Electrospun Gelatin Fiber Mats Containing A Herbal Centella asiatica Extract and Release Characteristic of Asiaticoside, Nanotechnology, 2
Sulvani, 2017. Pengaruh Ramuan Herbal Labio-1 Terhadap Performa Ayam Ras Petelur. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar
Song, K.T., S.H. Choi and H.R. Oh. 2011. A comparison of egg quality of pheasant, chukar, quail and guinea fowl. J. Anim. Sci. 13(7): 986-990.
Srigandono, B. 2012. Produksi Unggas Air. Cetakan ke-3, revisi Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Steward, G.F. and J. C. Abbott. 2011. Marketing Eggs and Poultry.Third Printing. Food and Agricultural Organization (FAO) the United Nation, Rome.
Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1994. Prinsip dan Prosedur Statistika. Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Standar Nasional (SNI). 2016. SNI 3926: 2016. Telur Ayam Konsumsi. SNI. Jakarta
Triyuwanta. 2002. Telur dan Kualitas Telur. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Wempie Pakiding, Ambo Ako, M. Rachman Hakim, Mustakim Mattau, dan F. Watungadha.2016 Status Hematologis Ayam Ras Petelur Yang Dipelihara Pada Sistem Free-Range Dengan Jenis Hijauan Yang Berbeda
Wahyu, J. 1988. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-5. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Yahya, R. 2017. Kajian Sifat Fisik, Kimia dan Mikrobiologi Kuning Telur Dengan Penambahan Madu Pada Umur Telur yang Berbeda. Program Kreativitas Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
Yuwanta. 2012. Pengaruh berat badan inisial dan model distribusi pakan terhadap hirarkhis folikuler dan persistensi produksi ayam petelur. Bulentin Peternakan. 22 (1) : 14 – 24.
Yunita. 2014. Penentuan Mutu Telur. http:// penentuan mutu.blogspot.com Diakses pada tanggal 30 Januari 2019
Collection
Citation
HEJI PURWANTO
NPM. 1450080040
, “PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed November 28, 2023, http://repo.umb.ac.id/items/show/703.