ANALISIS CULTURE SHOCK DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA PAPUA UNIVERSITAS BENGKULU
(Studi Pada Mahasiswa Papua di Universitas Bengkulu)

ANALISIS CULTURE SHOCK DALAM KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA PAPUA UNIVERSITAS BENGKULU
(Studi Pada Mahasiswa Papua di Universitas Bengkulu)

Dalam komunikasi antar budaya, dikenal dengan istilah culture shock
(gegar budaya) adalah suatu kondisi dimana adanya fase kejut atau belum bisa
beradaptasi dengan budaya yang ditempati. Dalam hal ini, culture shock
menitikberatkan pada kondisi yang semulanya sudah nyaman dengan budaya yang
ditempati namun harus tinggal di daerah atau tempat yang memiliki kultur budaya
baru serta banyaknya perbedaan-perbedaan. Penelitian ini berjudul “Analisis
Culture Shock dalam Komunikasi antar Budaya Mahasiswa Papua Universitas
Bengkulu (Studi Pada Mahasiswa Papua Di Universitas Bengkulu)”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan bentuk-bentuk gejala culture
shock yang di alami mahasiswa pendatang untuk beradaptasi dengan mencoba
mempelajari bahasa, adat istiadat setempat sampai dengan makanan yang biasa di
sajikan oleh penduduk asli Bengkulu. Metode yang digunakan yaitu metode
kualitatif. Asumsi teori yang digunakan teori Samovar (2010, dalam Sekeon,
2011: 166) mengungkapkan adanya empat fase untuk culture shock, yaitu:
pertama fase Euforia, pada awal kedatangan informan ke kota Bengkulu mayoritas
informan merasa senang, takjub, kedua tahap pesakitan, Setelah beberapa bulan
menetap di kota Bengkulu, informan mulai merasa kecewa dan kesulitan
berkomunikasi serta memahami penduduk asli karena adanya perbedaan budaya
dan bahasa. Ketiga, yaitu fase adaptasi, pendatang ( Mahasiswa Papua ) mulai
memahami dan menerima perbedaan budaya, Keempat, fase penyesuaian diri
masyarakat pendatang mencari solusi dan melakukan upaya penyesuaian diri
dalam lingkungan, pada akhirnya, para pendatang telah memahami kunci utama
dari Budaya baru seperti pola komunikasi, adat istiadat dan norma yang berlaku
serta telah merasa nyaman dengan lingkungan baru.

Rike Budiarti
NPM : 1670200004

Pembimbing :
Fitria Yuliani, MA

Penguji I:
Ju'im Thaap, M.AP

Penguji II:
Ece Trisna Ayuh, M.I.Kom

Ilmu Komunikasi

UPT.Perpustakaan

25 Juni 2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Bahasa Indonesia

Adi Bagus Nugroho, Puji Lestari, Ida Wiendijarti. Jurnal Komunikasi, Volume 1,
Nomor 5, Juli 2012.” Pola Komunikasi Antarbudaya Batak dan Jawa di
Yogyakarta”
Bungin, Burhan.2001. “Metode Penelitian Kualitatif.Jakarta. PT.Raja Grapindo
Persada.”
Canggara.Hafied. 2002. “Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada”
Eldiana F Tarigan.2014. “Strategi Komunikasi Masyarkaat Pendatang Dalam
Beradaptasi dengan Masyarakat Urban” Skripsi.
Faradita prayusti.2017. “Adaptasi adaptasi mahasiswa indonesia dalam
menghadapi gegar budaya di fukuoka jepang: studi kasus mahasiswa
indonesia di universitas Kyushu.Skripsi”
Littlejhon,Stephen w.1996. Theori of human communication. Fifth edition.
Maulidia,2014. “Culture Shock Dalam Interaksi Komunikasi Antar Budaya pada
Mahasiswa asal Papua di Universitas Sumatera Utara (Skripsi).
Universitar Sumatera Utara (Tidak di Terbitkan)“
Moelong, Lexy J.2007.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyana,Deddy. 2006. “Komunikasi Antar Budaya. Bandung.PT.Remaja
Rosdakarya”
Oberg, K. (1954). Culture Shock.
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan RND Alfabeta. Bandung”
Ward, Bochner & Furnham, 2001. “Handbook of the Psychology of Culture
shock, 2nd Edition.USA: Taylor & Francis, Inc”
Wiranto.2018. “Strategi Adaptasi Masyarakat Pendatang (Suku Kaamay) Di
Pulau Enggano” Skripsi
Sumber lain :
https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/17
http://repository.unib.ac.id/9252/2/IV%2CV%2CVI%2CLAMP%2CI-14-donFS.pdfl