TANGGUNG JAWAB AYAH TERHADAP BIAYA HAK ASUH ANAK SETELAH SUAMI MENGUCAPKAN IKRAR TALAK (STUDI PUTUSAN HAK ASUH ANAK DI PENGADILAN AGAMA BENGKULU KEAS 1A NOMOR: 0250/Pdt.G/2018/PA-Bn.)
Dublin Core
Title
TANGGUNG JAWAB AYAH TERHADAP BIAYA HAK ASUH ANAK SETELAH SUAMI MENGUCAPKAN IKRAR TALAK (STUDI PUTUSAN HAK ASUH ANAK DI PENGADILAN AGAMA BENGKULU KEAS 1A NOMOR: 0250/Pdt.G/2018/PA-Bn.)
Description
ABSTRACT
Divorce is a marriage breakdown between the two parties, namely husband and wife who carry out a disharmony of family relations which takes back the basis of an internal factor or an external factor that occurs. As a result of breaking a marriage due to divorce, it will cause various kinds of problems, one of which is for parents or children. The responsibility of parents towards their children is an obligation that must be carried out by all parents. In Islamic law, it is the father who is responsible for buying and educating children, while the mother is only helping where the mother is only obliged to breastfeed and care for them. As referred to in Article 41 of Law No. 16 of 2019 concerning marriage explains that "you are responsible for all the maintenance and education costs needed by the child, and if in fact the father cannot provide these obligations, the court can determine that the mother is responsible for the costs". The cost or maintenance of such childcare fees is still regulated in Article 105 Complications
of Islamic Law. This responsibility did not go away even though they were divorced. The judge's consideration in determining the cost of hadhanah in the decision No.0250 / Pdt.G / 2018 / PA-Bn, which obliges the father to pay for the maintenance of the child after the pledge is not valid and has timed the meanings required in sharia law.
Keywords: Divorce, Father's Responsibility, Judge's Consideration
Divorce is a marriage breakdown between the two parties, namely husband and wife who carry out a disharmony of family relations which takes back the basis of an internal factor or an external factor that occurs. As a result of breaking a marriage due to divorce, it will cause various kinds of problems, one of which is for parents or children. The responsibility of parents towards their children is an obligation that must be carried out by all parents. In Islamic law, it is the father who is responsible for buying and educating children, while the mother is only helping where the mother is only obliged to breastfeed and care for them. As referred to in Article 41 of Law No. 16 of 2019 concerning marriage explains that "you are responsible for all the maintenance and education costs needed by the child, and if in fact the father cannot provide these obligations, the court can determine that the mother is responsible for the costs". The cost or maintenance of such childcare fees is still regulated in Article 105 Complications
of Islamic Law. This responsibility did not go away even though they were divorced. The judge's consideration in determining the cost of hadhanah in the decision No.0250 / Pdt.G / 2018 / PA-Bn, which obliges the father to pay for the maintenance of the child after the pledge is not valid and has timed the meanings required in sharia law.
Keywords: Divorce, Father's Responsibility, Judge's Consideration
Creator
Irfandi Putra
Hendi Sastra Putra
Source
Program Studi Hukum Fakultas Ilmu Hukum
Publisher
UPT Perpustakaan
Date
05/02/2022
Contributor
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Rights
Universitas MUhmamdiyah Bengkulu
Language
Bahasa Indonesia
Identifier
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz Dahlan, 2001, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 5, Jakarta: PT.Ihtiar Baru Van Hoeve.
Abdul Manan, No 52 Th XII 2001, Problematika Perceraian Karena Zina dalam Proses Penyelesaian Perkara di Lingkungan Peradilan Agama, dalam Jurnal Mimbar Hukum, al-Hikmah & DITBINBAPERA, Jakarta.
Adnan Hasan Shalih, 2006, Tanggung Jawab Ayah terhadap Anak Laki-laki. Jakarta: Gema Insani Press.
Ahmad Fuad Said, 2011, Perceraian Menurut Hukum Islam, Jakarta: Pustaka al-Husna,
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, cet-4, Jakarta: Raja Grafindo Persada, tt.
Ahmad Warson Munawir, 2000, Kamus Al-Munawir, Surabaya: Pustaka Progesif.
Atabik Ali dan A. Zuhdi Muhdor, 2003, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika.
Azwar Butun, 2013. Hak dan Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta: Fighati Anesia,
Bagir Manan, 2008, Ilmuwan dan Pengak Hukum. Jakarta: Mahkamah Agung R.I.
Bagong Suyanto, 1999. Krisis Ekonomi Pemenuhan dan Penegakan Hak-hak Anak, Tinjauan Terhadap Kebijakan Pemerintah dan Implementasinya Dalam Penegakan Hak Asasi Anak Di Indonesia, Medan: USU Press.
Darwan Prints, 1999. Hak Asasi Anak: Perlindungan Hukum Atas Anak, Medan: Lembaga Advokasi Hak Anak Indonesia, 1999.
Dep P dan K, 2000, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
H Abu Ahmad dan Cholid Narbuko, 2002, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Bumi Angkasa.
Husen Abdul Majid, dkk, 2004, Mengasuh Anak Menurut Ajaran Islam, Terj, Ahmad Bakri, Jakarta: Pustaka Sadra.
Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, 2010. Fikih Madzhab Syafi’I edisi lengkap Muamalat, Munakahat, Jinayat, edisi revisi, Bandung: Pustaka Setia.
Lilik Mulyadi, 2005, Pengadilan Anak di Indonesia, Teori, Praktik dan Permasalahannya. Bandung: Mandar Maju.
M.Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan Acara Peradilan Agama Undang-undang No. 7 Tahun, 1989, cet. 3, Jakarta: Pustaka Kartini, 2014.
Moeljatno. 2003. Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Jakarta: Bumi Aksara, 2003
Mohd Idris Ramulyo, 2010. Hukum Perkawinan Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam, Jakarta: Sinar Grafika.
Peter Mahmud Marzuki. 2010, Peneltian Hukum, Cet ke-6, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
R.A. Koesnan. 2009, Susunan Pidana Dalam Negara Sosialis Indonesia, Bandung: Sumur.
Sayyid Sabiq, 2000. Fiqh Sunnah, Terjemahan, Bandung: PT. Al-Ma’arif.
Zakariya Ahmad Al Barry, 1997. Hukum Anak-Anak Dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1997.
Zuhri Hamid, 1998. Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta: Bina Cipta.
Peraturan Perundangan-Undangan
Inpers Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi hukum Islam
Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1947 sebagai mana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan
Undang-undang No 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang No. 1 tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi International Labour Organization (ILO)
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 87 tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak
A.Aziz Dahlan, 2001, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 5, Jakarta: PT.Ihtiar Baru Van Hoeve.
Abdul Manan, No 52 Th XII 2001, Problematika Perceraian Karena Zina dalam Proses Penyelesaian Perkara di Lingkungan Peradilan Agama, dalam Jurnal Mimbar Hukum, al-Hikmah & DITBINBAPERA, Jakarta.
Adnan Hasan Shalih, 2006, Tanggung Jawab Ayah terhadap Anak Laki-laki. Jakarta: Gema Insani Press.
Ahmad Fuad Said, 2011, Perceraian Menurut Hukum Islam, Jakarta: Pustaka al-Husna,
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, cet-4, Jakarta: Raja Grafindo Persada, tt.
Ahmad Warson Munawir, 2000, Kamus Al-Munawir, Surabaya: Pustaka Progesif.
Atabik Ali dan A. Zuhdi Muhdor, 2003, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika.
Azwar Butun, 2013. Hak dan Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta: Fighati Anesia,
Bagir Manan, 2008, Ilmuwan dan Pengak Hukum. Jakarta: Mahkamah Agung R.I.
Bagong Suyanto, 1999. Krisis Ekonomi Pemenuhan dan Penegakan Hak-hak Anak, Tinjauan Terhadap Kebijakan Pemerintah dan Implementasinya Dalam Penegakan Hak Asasi Anak Di Indonesia, Medan: USU Press.
Darwan Prints, 1999. Hak Asasi Anak: Perlindungan Hukum Atas Anak, Medan: Lembaga Advokasi Hak Anak Indonesia, 1999.
Dep P dan K, 2000, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
H Abu Ahmad dan Cholid Narbuko, 2002, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Bumi Angkasa.
Husen Abdul Majid, dkk, 2004, Mengasuh Anak Menurut Ajaran Islam, Terj, Ahmad Bakri, Jakarta: Pustaka Sadra.
Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, 2010. Fikih Madzhab Syafi’I edisi lengkap Muamalat, Munakahat, Jinayat, edisi revisi, Bandung: Pustaka Setia.
Lilik Mulyadi, 2005, Pengadilan Anak di Indonesia, Teori, Praktik dan Permasalahannya. Bandung: Mandar Maju.
M.Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan Acara Peradilan Agama Undang-undang No. 7 Tahun, 1989, cet. 3, Jakarta: Pustaka Kartini, 2014.
Moeljatno. 2003. Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Jakarta: Bumi Aksara, 2003
Mohd Idris Ramulyo, 2010. Hukum Perkawinan Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam, Jakarta: Sinar Grafika.
Peter Mahmud Marzuki. 2010, Peneltian Hukum, Cet ke-6, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
R.A. Koesnan. 2009, Susunan Pidana Dalam Negara Sosialis Indonesia, Bandung: Sumur.
Sayyid Sabiq, 2000. Fiqh Sunnah, Terjemahan, Bandung: PT. Al-Ma’arif.
Zakariya Ahmad Al Barry, 1997. Hukum Anak-Anak Dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1997.
Zuhri Hamid, 1998. Pokok-Pokok Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta: Bina Cipta.
Peraturan Perundangan-Undangan
Inpers Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi hukum Islam
Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1947 sebagai mana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan
Undang-undang No 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang No. 1 tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi International Labour Organization (ILO)
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 87 tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak
Collection
Citation
Irfandi Putra and Hendi Sastra Putra, “TANGGUNG JAWAB AYAH TERHADAP BIAYA HAK ASUH ANAK SETELAH SUAMI MENGUCAPKAN IKRAR TALAK (STUDI PUTUSAN HAK ASUH ANAK DI PENGADILAN AGAMA BENGKULU KEAS 1A NOMOR: 0250/Pdt.G/2018/PA-Bn.),” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed May 17, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/2732.