STRATEGI E-CM-CL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH TEORI SASTRA DI LPTK

Dublin Core

Title

STRATEGI E-CM-CL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH TEORI SASTRA DI LPTK

Description



Mata kuliah Teori Sastra merupakan mata kuliah yang ditujukan membina kompetensi mahasiswa dalam hal memahami teori kesusastraan yang mencakup hakikat sastra, unsur-unsur lapis normanya, jenis (genre) sastra, dan kriteria untuk membedakan jenis sastra.Mata ku- ini berkategori tipe struktur konseptual. Konsep-konsep tersebut merupakan konsep ab-
mak.
Dalam mengasuh mata kuliah Teori Sastra peneliti menemukan bahwa beberapa prinsip pembelajaran yang diperlukan sebagai penunjang keberhasilan perkuliahan tidak berjalan se- optimal. Sebagian besar mahasiswa tidak memiliki handout atau buku-buku referensi. Selama proses perkuliahan berlangsung, mahasiswa hanya mencatat materi perkuliahan dari presentasi dosen. Di samping itu, aktivitas mahasiswa untuk bertanya dan mengajukan penda- sangat rendah. Jika dosen mengajukan pertanyaan, tidak terlihat kemauan dan kemampuan mahasiswa untuk memberikan respon dengan cepat.
Kondisi lain yang sangat mengkhawatirkan pula, yaitu pemahaman konsep mahasiswa ngat rendah terhadap materi perkuliahan dan mahasiswa sering pula miskonsepsi. Apabila djukan pertanyaan setelah mempelajari suatu konsep, mahasiswa menyatakan belum paham. Panyaan yang diajukan pada saat apersepsi, dijawab mahasiswa dengan membacakan buku tanya. Dalam menjawab pertanyaan waktu ujian (ujian tengah semester dan ujian akhir semester), jawaban yang diberikan mahasiswa seringkali ngawur atau miskonsepsi. Misalnya, waban mahasiswa terhadap pertanyaan pengertian kesatuan dalam keragaman sebagai kaidah adalah walaupun terdapat berbagai macam suku bangsa, agama, dan budaya di musan- etapi semuanya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan. Padahal gan konsep tersebut adalah suatu karya sastra dibangun oleh berbagai unsur namun masing-masing unsur tidaklah berdiri sendiri-sendiri. Bahkan makna suatu unsur sangat diten-
eleh keberadaan unsur lain. Misalnya, novel dibangun oleh unsur tema, penokohan, a dan sebagainya. Tema bermakna dalam kaitannya dengan unsur lain. Banyak pula maha- swa yang mempertukarkan definisi suatu konsep dengan definisi konsep yang lain, misalnya disastra dengan definisi teori sastra.
Hasil Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester sangat rendah. Setengah dari jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 64 yang ditetapkan. Hal ini disebabkan mereka tidak hafal konsep, miskonsepsi, dan memberikan jawaban yang tidak cocok dengan pertanyaan. Ini berarti rendahnya tingkat pema- man dan retensi mahasiswa. Permasalahan ini harus diatasi mengingat LPTK sebagai penghasil tenaga guru professional. Materi mata kuliah Teori Sastra harus dipahami dan dihafal mahasiswa mengingat materi tersebut merupakan sumber bahan ajar bagi calon guru dan men- ja prasyarat mengikuti mata kulian lanjutan seperti mata kuliah kajian, Apresiasi, dan Kritik

Creator

Elyusra

Source

PRODI BAHASA INDONESIA

Publisher

INSPIRASI Jurnal Ilmiah Multi Science
Vol. 20, No. 01, Maret 2011

Date

11 MEI 2023

Contributor

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Rights

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Format

PDF File

Language

BAHASA INDONESIA

Type

ARTIKEL JURNAL

Identifier

Degeng, I Nyoman Sodana (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable. Jakarta: Depdikbud
DePorter, Dobbi, dkk. (1999). Quantum Teaching: Mempraktekan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Terjemahan Ary Nilandari. (2000). Bandung: Mizan Media Utama
DePorter & Hernacki. (1992) Quantum Learning. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman. 2002 Bandung Kaifa
Maryunis, Aleks, (2003), Penggunaan Peta Informasi untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jurnal Pembelajaran, volume 26, nomor 2, Juni 2003, halaman 77-91
(2003). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SLTP Menggunakan Strateg Pemetaan Konsep, Forum Pendidikan, volume 28, nomor 3, September 2003, hal 235-248
Merrill, M.D. (1983). "Component Display Theory" dalam C.M. Reigeluth (Ed). Instructional-Design Theories and Models: An Overview of Their Current Status. Hillsdale, N.J: Lawrence Erlbaum Associates.
Pannen, Paulina, (1997b). "Belajar Mandiri" dalam Mengajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Depdikbud. Pradopo. Rachmat Djoko, (2002). Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama Media


Reigeluth, C.M. (1983). "Instructional Design: What is it And hy is it?" dalam C.M. Reigeluth (Ed.). Instructional Design Theories and Models: An Overview of Their Current Status. Hillsdale, NJ: Lowrence Erlbaum Associates.
Reigeluth, C.M. dan Stein, F.S. (1983). "The Elaboration Theory of Instructional" Dalam C.M. Reige- huth (Ed.). Instuctional - Design Theories and Models: An Overview of Their Current Status. Hillsdale, N.J: Lowrence Erlbaum Associates.
So, (1991), Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Jakarta: Bumi Aksara.
(2000). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production
(2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production
Seward (1997), "Seputar Pembelajaran sastra di SLTP" dalam Widyaparwa. Nomor 19, Oktober 1997. Yokyakarta.
Sem (2004). Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra. Surabaya:SIC
Son, Ingemar. (1989) Learning Maps and Memory Skills. Terjemahan Bambang Prajoko. (2004). Jakarta: Gramedia.

Citation

Elyusra, “STRATEGI E-CM-CL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH TEORI SASTRA DI LPTK,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed April 23, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/3599.