PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM MELAKUKAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA HUKUMAN MATI
(STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A BENGKULU)
Dublin Core
Title
PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM MELAKUKAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA HUKUMAN MATI
(STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A BENGKULU)
(STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A BENGKULU)
Description
Pembinaan yang dilakukan sejatinya akan dikembalikan ke masyarakat sedangkan pada
kenyataan narapidana hukuman mati tidak akan kembali ke masyarakat. Berbanding dalam
system permasyarakatan yang berfungsi menyiapkan warga binaan permasyarakatan agar
dapat berinteraksi secara sehat dalam bermasyarakat, yang bebas dan bertanggung jawab.
Dalam resosialisasi di lakukan pembinaan dan pembimbingan terlebih dahulu, walaupun
narapidana hukuman mati sebenarnya hanya menunggu eksekusi, namun narapidana mati di
tempatkan di Lembaga Pemasyarakatan akan di bina sesuai dengan fungsi Lembaga
Pemasyarakatan. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemsyarakatan Kelas IIA Bengkulu,
yang mana skripsi ini memfokuskan pada rumusan masalah yang pertama bagaimana peran
lembaga pemasyarakatan dalam melakukan pembinaan terhadap narapidana hukuman mati
di lembaga pemasyaraktan kelas II A Bengkulu, kedua apakah yang menjadi factor
penghambat terjadinya pembinaan terhadap narapidana pidana mati. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian hokum yudiris empiris, yang mana penulis membahan
aturan dan pelaksanaan mengenai pembinaan terhadap terpidana hukuman mati secara
implemetasinya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu. Dalam kajian ini
disimpulkan bahwa, terpidana mati tidak ditemukan aturan mengenai wajib tidaknya
dilakukan pembinaan dan penempatan. Di Lembaga pemasyarakatan status narapidana mati
hanya titipan sampai eksekusi, namun pada prinsipnya setiap narapidana yang berada di
Lembaga Permasyarakatan akan mendapatkan pembinaan termasuk terpidana mati.
kenyataan narapidana hukuman mati tidak akan kembali ke masyarakat. Berbanding dalam
system permasyarakatan yang berfungsi menyiapkan warga binaan permasyarakatan agar
dapat berinteraksi secara sehat dalam bermasyarakat, yang bebas dan bertanggung jawab.
Dalam resosialisasi di lakukan pembinaan dan pembimbingan terlebih dahulu, walaupun
narapidana hukuman mati sebenarnya hanya menunggu eksekusi, namun narapidana mati di
tempatkan di Lembaga Pemasyarakatan akan di bina sesuai dengan fungsi Lembaga
Pemasyarakatan. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemsyarakatan Kelas IIA Bengkulu,
yang mana skripsi ini memfokuskan pada rumusan masalah yang pertama bagaimana peran
lembaga pemasyarakatan dalam melakukan pembinaan terhadap narapidana hukuman mati
di lembaga pemasyaraktan kelas II A Bengkulu, kedua apakah yang menjadi factor
penghambat terjadinya pembinaan terhadap narapidana pidana mati. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian hokum yudiris empiris, yang mana penulis membahan
aturan dan pelaksanaan mengenai pembinaan terhadap terpidana hukuman mati secara
implemetasinya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu. Dalam kajian ini
disimpulkan bahwa, terpidana mati tidak ditemukan aturan mengenai wajib tidaknya
dilakukan pembinaan dan penempatan. Di Lembaga pemasyarakatan status narapidana mati
hanya titipan sampai eksekusi, namun pada prinsipnya setiap narapidana yang berada di
Lembaga Permasyarakatan akan mendapatkan pembinaan termasuk terpidana mati.
Creator
Wahyu Pratama Putra
NPM : 1974201163
NPM : 1974201163
Source
FAKULTAS HUKUM
Publisher
UPT PERPUSTAKAAN
Date
30 Oktober 2023
Contributor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Rights
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Format
PDF File
Language
BAHASA INDONESIA
Type
JURNAL SKRIPSI
Identifier
Amelia Arief “Problematika Penjatuhan
Hukum
Pidana
Mati
dalam
Prespektif HAM dan Hukum Pidana
,”Jurnal Kosmik Hukum 19, no 1
(2019); 92.
Amiruddin dan Zaenal Asikin, 2004.
Pengantar
Metode
Penelitian
Hukum, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Bambang Waluyo, Penelitian Dalam
Praktek
(Jakarta:
Sinar Grafika, 2002), 48.
Barda Nawawi Arief, 1996. Bunga
Rampai Kebijakan Hukum Pidana,
Bandung: Citra Aditya Bhakti.
Edeltruda Lintang Asandi, “Pembinaan
Terhadap Terpidana Mati Di
Lembaga
Pemasyarakatan”
(Yogyakarta: 2016), Skripsi untuk
Kelulusan Strata Satu pada Fakultas
Hukum Universitas Atma Jaya
Yogyakarta,
Firdaus, 2021 Alternatif Penanganan
Deret Tunggu Terpidanan Mati di
Lembaga Pemasyarakatan dalam
Konsruksi Hak Asasi Manusia
(Artikel) disampaikan dalam Jurnal
HAM Volume 12, Nomor 3,
Desember 2021
Kepmen Tahun 1990 tentang Pola
Pembinaan Narapidana/Tahanan ,
http://icjr.or.id/peraturanpemerintah/
Hukum
Pidana
Mati
dalam
Prespektif HAM dan Hukum Pidana
,”Jurnal Kosmik Hukum 19, no 1
(2019); 92.
Amiruddin dan Zaenal Asikin, 2004.
Pengantar
Metode
Penelitian
Hukum, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Bambang Waluyo, Penelitian Dalam
Praktek
(Jakarta:
Sinar Grafika, 2002), 48.
Barda Nawawi Arief, 1996. Bunga
Rampai Kebijakan Hukum Pidana,
Bandung: Citra Aditya Bhakti.
Edeltruda Lintang Asandi, “Pembinaan
Terhadap Terpidana Mati Di
Lembaga
Pemasyarakatan”
(Yogyakarta: 2016), Skripsi untuk
Kelulusan Strata Satu pada Fakultas
Hukum Universitas Atma Jaya
Yogyakarta,
Firdaus, 2021 Alternatif Penanganan
Deret Tunggu Terpidanan Mati di
Lembaga Pemasyarakatan dalam
Konsruksi Hak Asasi Manusia
(Artikel) disampaikan dalam Jurnal
HAM Volume 12, Nomor 3,
Desember 2021
Kepmen Tahun 1990 tentang Pola
Pembinaan Narapidana/Tahanan ,
http://icjr.or.id/peraturanpemerintah/
Collection
Citation
Wahyu Pratama Putra
NPM : 1974201163, “PERAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM MELAKUKAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA HUKUMAN MATI
(STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A BENGKULU) ,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed April 30, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/3932.
(STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A BENGKULU) ,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed April 30, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/3932.