PEMODELAN GRAPH PETA WILAYAH
PADA SIMULASI GEMPA DAN TSUNAMI
BERBASIS GIS

Dublin Core

Title

PEMODELAN GRAPH PETA WILAYAH
PADA SIMULASI GEMPA DAN TSUNAMI
BERBASIS GIS

Description

Kota Bengkulu terletak di pesisir pantai Samudra
Hindia, karena kerentanan alamnya, Kota Bengkulu
sangat rawan akan terjadinya gempa dan tsunami,
berdasarkan data yang diperoleh dari Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG,)
hampir setiap hari Bengkulu mengalami gempa
tektonik. Pada umumnya gempa tidak terasa atau
kecil karena masih di bawah 5 SR yaitu mulai dari 2,3
hingga 3 SR. Sumber utama gempa di Bengkulu
berasal dari dua tempat, pertama dari laut, dan kedua
dari patahan atau sesar Sumatera. Patahan atau sesar
Sumatera di Bengkulu berada di tiga segmen yaitu
Ketahun Bengkulu Utara, Mukomuko, dan Manna
Bengkulu Selatan. Bengkulu tidak bisa lepas dari
gempa bumi.
Warga yang tinggal di daerah titik rawan kesulitan
mencari tempat yang dianggap aman untuk
menyelamatkan diri ketika terjadi gempa dan
tsunami. Hal ini dikarenakan minimnya informasi
tentang lokasi dan rute terpendek yang bisa ditempuh
menuju ke daerah titik kumpul. Dalam kondisi seperti
ini, seharusnya ada informasi dini yang mudah dan
cepat diperoleh tentang langkah-langkah evakuasi
menuju ke tempat-tempat titik kumpul, sehingga
masyarakat dapat segera menyelamatkan diri sebelum
atau saat gempa dan tsunami terjadi. Hal yang paling
penting dan erat hubungannya dengan evakuasi
2
adalah waktu. Semakin lama proses evakuasi atau
semakin besar waktu evakuasi maka akan semakin
banyak jiwa yang terancam. Untuk mengatasi
masalah ini diperlukan suatu algoritma yang dapat
menentukan dan menghitung jarak jalur terpendek
dari daerah titik rawan ke daerah titik kumpul.
Model yang dapat mendeskripsikan dan
menggambarkan permasalahan jalur terpendek
secara konkret dan jelas adalah model graph. Sebuah
Graph didefinisikan sebagai pasangan himpunan
(V,E), yang dalam hal ini V adalah himpunan dari
simpul-simpul, dan E adalah himpunan ruas yang
mana setiap ruas menghubungkan sepasang simpul
dalam V. Secara umum graph didefinisikan sebagai
kumpulan simpul yang dihubungkan dengan ruas.
Graph dapat dipergunakan untuk mempermudah
penyelesaian berbagai macam persoalan yang sulit
diselesaikan dengan perhitungan dan pertimbangan
biasa. Salah satunya yaitu dipergunakan untuk
persoalan pengoptimasian keputusan yang harus di
ambil. Contohnya seperti persoalan menentukan dan
menghitung jarak jalur terpendek. Graph yang
digunakan untuk persoalan ini adalah graph berbobot
(weighted graph), yaitu setiap ruas dalam graph
mempunyai bobot (satuan bilangan). Maksud
menghitung jarak jalur terpendek yang bisa ditempuh
untuk menuju satu simpul dari satu simpul lainnya
disini adalah menghitung bobot total minimum yang
bisa dicapai ke suatu tujuan dari satu titik tolak
tertentu.
3
Algoritma-algoritma yang bekerja pada model
graph untuk menentukan dan menghitung jalur
terpendek antara lain adalah algoritma Dijkstra,
algoritma Bellmand Ford, dan algoritma Floyd
Warshall (Cruz, J.C.D, 2016). Secara umum graph
didefinisikan sebagai kumpulan simpul yang
dihubungkan dengan ruas.
Algoritma Dijkstra dalam menentukan jalur
terpendek, pencarian solusinya dimulai dari simpul
awal melalui simpul-simpul di dalam sebuah graph
sampai pada simpul tujuan. Algoritma Dijkstra
mencari solusi optimum untuk jalur yang dilalui di
mana hanya mengutamakan simpul berperioritas
tinggi bagi jalur yang dilalui, sehingga kompleksitas
waktunya kecil, sedangkan algoritma Bellmand Ford
dan Floyd Warshall semua jalur harus dilalui dahulu
satu persatu sehingga banyak memakan waktu
(Junjun. L.W.L dan Shunli.Y, 2019).
Belum ada program aplikasi mobile berbasis SIG
khusus yang dapat digunakan masyarakat untuk
memandu dan mengarahkan secara real time
alternatif jalur evakuasi terdekat yang harus ditempuh
darai daerah rawan menuju daerah tempat kumpul
yang aman saat gempa dan tsunami benar-benar
terjadi. Sedangkan penelitian-penelitian yang
menghasilkan aplikasi mobile berbasis SIG terkait
pencarian jalur terdekat secara real time yang ada
sampai saat ini antara lain adalah program aplikasi
memandu dan mengarahkan pencarian jalur terdekat
ke SPBU, rumah sakit, sekolah, tempat parkir, bank,
4
restauran, dan ke tempat wisata. Contoh: Penelitian
yang dilakukan oleh (Cahyo dan Kusnadi, 2018)
menghasilkan program aplikasi mobile untuk
pencarian jalur terdekat menuju tempat parkir.
Kebanyakan penelitian-penelitian terkait pencarian
jalur terpendek menghasilkan program aplikasi web
berbasis SIG. Contoh penelitian (M.Fauzi, A.Zamsuri,
Y.Yunefri, 2016) menghasilkan program aplikasi web
berbasis SIG pencarian jalur terdekat sekolah
madrasah di kota Malang, penelitian (D.H. Setiabudi,
S. Rostianingsih, L.Joanne, 2013) menghasilkan
program aplikasi web berbasis SIG pencarian
informasi jalur ke objek wisata di kota Malang. Selain
itu terdapat penelitian tentang perbaikan algoritma
pencarian jalur terpendek Dijkstra berbasis SIG yang
dilakukan oleh (Xie.D. dan Zhu. H, 2012).
Untuk memudahkan seseorang dalam mengenali
beberapa tempat atau wilayah suatu daerah pada
suatu peta, diperlukan peta yang baik. Suatu Peta
dianggap baik dan benar jika dilengkapi dengan
legenda, skala peta, judul peta, simbol dan tata warna.
Untuk mengetahui secara otomatis daerah mana saja
yang akan dilewati dari suatu daerah A ke daerah B
dari sebuah peta maka perlu dibangun suatu model
graph yang merupakan representasi dari peta
tersebut. Graph yang dibangun dari peta akan
menjadi input pada suatu algoritma untuk mencapai
suatu tujuan. Dalam penelitian disertasi ini bertujuan
untuk memperoleh informasi otomatis secara real-
5
time rute dan jarak jalur terpendek dari suatu daerah
ke daerah yang dituju.
Permasalahan mendapatkan informasi real-time
jalur evakuasi ke daerah titik kumpul terdekat bagi
masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa &
tsunami di Kota Bengkulu sangat urgen untuk segera
mendapatkan solusinya. Permasalah ini memberikan
peluang untuk melakukan penelitian.
Menjadi isu yang umum bahwa kehidupan
manusia sehari-harinya tidak terlepas dari kebutuhan
untuk berkomunikasi antara orang yang satu dengan
yang lainnya. Salah satu alat berkomunikasi yang
digunakan manusia untuk berkomunikasi jarak jauh
adalah adalah perangkat mobile (handphone).
Handphone tidak hanya digunakan untuk
berkomunikasi, akan tetapi juga dapat digunakan
sebagai smart phone dalam mencari informasi, baik
informasi hiburan, kesehatan, informasi geografis, dan
lain-lain, serta dapat digunakan sebagai penunjuk
arah ke suatu tempat yang dituju.
Masyarakat kota Bengkulu yang bertempat tinggal
di daerah rawan (khususnya di bibir pantai) sangat
membutuhkan informasi lokasi dan jalur evakuasi ke
titik kumpul terdekat yang real time saat terjadi
gempa & tsunami. Sedangkan hampir semua orang di
kota Bengkulu memiliki smartphone. Sampai saat ini
belum ditemui adanya pengembangan aplikasi mobile
berbasis SIG yang dapat membantu memberikan
informasi lokasi titik kumpul terdekat bila terjadi
gempa & tsunami di kota Bengkulu, dan sekaligus

Creator

Dr. Yulia Darmi, S.Kom, M.Kom

Source

Fakultas Teknik

Publisher

UPT PERPUSTAKAAN

Date

22 februari 2022

Contributor

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Rights

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Language

bahasa indonesia

Type

Buku

Collection

Citation

Dr. Yulia Darmi, S.Kom, M.Kom, “PEMODELAN GRAPH PETA WILAYAH
PADA SIMULASI GEMPA DAN TSUNAMI
BERBASIS GIS,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed May 6, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/3999.