KESANTUNAN BERBAHASA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGA MAKMUR

Dublin Core

Title

KESANTUNAN BERBAHASA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGA MAKMUR

Description

Dalam berkomunikasi seorang penutur harus memperhatikan kesantunan berbahasa agar tercipta kelancaran pemahaman dari tuturannya, tanpa terkecuali baik anak, maupun orang dewasa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Apakah kesantunan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur telah memenuhi prinsip kesantunan? 2) Maksim-maksim kesantunan apa saja yang digunakan perawat dalam berkomunikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur? Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam dam catat. Analisis data dilakukan melalui beberapa prosedur: (1) reduksi data (seleksi data dan pengodean data), (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat ditarik simpulan bahwa 1) Kesantunan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur yang telah memenuhi prinsip kesantunan yaitu sebanyak 90 kesantunan, yang meliputi: (1) maksim kebijaksanaan berjumlah 13 kesantunan. Adanya subindikator memberikan informasi, menawarkan sesuatu untuk mengguntungkan orang lain, dan menggunakan kata tolong dalam memerintah secara langsung serta menggunakan tanda tanya untuk memerintah, (2) maksim kedermawanan berjumlah 10 kesantunan. Subindikator tidak menyatakan hal-hal yang tidak menyenangkan orang lain dan memberikan penghargaan secara tulus, seperti memberikan pujian. Pada maksim penghargaan tidak ditemukan data yang melanggar maksim, (3) maksim penghargaan berjumlah 22 kesantunan, (4) maksim kesederhanaan berjumlah 21 kesantunan. Subindikator menunjukkan kelemahan diri sendiri dan bersikap rendah diri. Pada maksim kesederhanaan tidak ditemukan data yang melanggar maksim, (5) maksim permufakatan berjumlah 12 kesantunan. subindikator menghendaki diri dengan orang lain sepakat, setuju atau cocok. Pada maksim pemufakatan tidak ditemukan data yang melanggar maksim, (6) maksim kesimpatian berjumlah 12 kesantunan. Subindikator ucapan belasungkawa terhadap kemalangan orang lain. Pada maksim kesimpati tidak ditemukan data yang melanggar maksim. 2) Maksim-maksim kesantunan yang digunakan perawat dalam berkomunikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur, yaitu: maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesedarhanaan, maksim permufakatan, dan maksim kesimpatian

Creator

ROKY FURWANTO
NPM 1521120161
Pembimbing 1: Dra. Reni Kusmiarti, M.Pd.
Pembimbing 2: Dra. Yanti Paulina, M.Pd.
Penguji 1: Dr. Hasmi Suyuthi, M. Pd.
Penguji 2: Man Hakim, M. Pd.

Source

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Publisher

UPT Perpustakaan

Date

03 Oktober 2020

Contributor

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Rights

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Language

Bahasa Indonesia

Identifier

Abdul, Chaer. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Anshori, Asim. 2017. Dari Pragmatik ke Pengajaran Bahasa. Makalah Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. IKIP Singaraja.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rinneka Cipta
Faisal berbeda. Faisal. 2010. “Prinsip Kerja Sama dan Kesantunan Bahasa Perawat dan Pasien yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSJ. Prof. Dr. Soeroyo Magelang”. (Online). (http://googleweblight.com/? lite_url=http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index, diakses tanggal 20 Januari 2020).
Fera Tri Suhelti. 2016. Kesantunan Berbahasa Dalam Komunikasi Perawat Di Rumah Sakit
Pertamina Tanjung. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2, Nomor 1:1-10, Universitas Pendidikan Ganesha
Kamisa. 1997. Analisis Wacana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Leech, Geoffrey.1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press.
Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mariana. 2013. “Realisasi Prinsip Kerja Sama Grice dalam Tuturan Presenter dan Peserta Reality Show Take Me Out Indonesia (Sebuah Kajian Pragmatik)”. Jurnal Linguistik Indonesia Volume 25, Nomor 1: 53-62, Masyarakat Linguistik Indonesia
Markhamah, 2009. Pragmatik Kesantunan Berbahasa Menyibak Fenomena Berbahasa Indonesia Guru dan Siswa. Padang: UNP Press.
Muslich, Masnur. 2006. “Kesantunan Berbahasa: sebuah Kajian osiolinguistik”: Malang: Universitas Malang.
Muthia Suri Amalia. 2016. Analisis Kesantunan Berbahasa Pada Tuturan Perawat Ke Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Barru. Jurnal. Makassar: FBS Universitas Negeri Makassar.
Nadar. 2013. Pragmatik dan penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Pranowo. 2009. Pragmatik Kesantunan Berbahasa Menyibak Fenomena Berbahasa Indonesia Guru dan Siswa. Padang: UNP Press.
Prayitno. 2011. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa
Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Erlangga.
Sofyan Sauri. 2006. Tuturan Deklaratif Jenis, Fungsi, dan Kesantunannya di Dalam Wacana Percakapan Ramah Keluarga. Tesis. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Tarigan. 2007. Prakmatik sebuah perspektif Multyidisipliner. Malang: Universitas Malang
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Zamzani, dkk. 2010. Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Sosial Bersemuka. LITERA, Volume 10, Nomor 1, April 2011, 35-50. (Online) (http://download.portalgaruda.org/article.php?article diakses pada tanggal 20 Januari

Citation

ROKY FURWANTO NPM 1521120161 et al., “KESANTUNAN BERBAHASA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGA MAKMUR,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed September 22, 2025, https://repo.umb.ac.id/items/show/173.