ANALISIS PERBANDINGAN MODEL FAIR VALUE
DAN MODEL HISTORICAL COST DALAM AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. PERTANI (PERSERO) CABANG BENGKULU

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL FAIR VALUE
DAN MODEL HISTORICAL COST DALAM AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. PERTANI (PERSERO) CABANG BENGKULU

Setiap perusahaan yang berdiri baik itu perusahaan yang berdiri di Indonesia maupun di luar Negeri tak bisa lepas dari yang namanya Aset Tetap. Aset tetap merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menjalankan seluruh kegiatan yang diperlukan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan, selain fungsinya sebagai operational asset, jumlah dana yang tertanam pada aset tetap tersebut cukup besar, untuk itu diperlukan adanya perlakuan akuntansi pada prosedur pencatatan yang memadai mulai dari perolehannya, penentuan umur ekonomisnya, pengeluaran-pengeluaran untuk merawat agar selalu dalam kondisi siap pakai sampai dengan cara depresiasinya.
Rumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini, yaitu Bagaimana Perbandingan Fair Value Dan Historical Cost Dalam Penilaian Akuntansi Aset Tetap Pada PT. PERTANI (persero). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan fair value dan historical cost serta penerapan akuntansi aset pada PT.PERTANI( Persero ).
Penelitian dilaksanakan pada PT PERTANI (Persero) Cabang Bengkulu. Analisis data yang digunakan analisis deskriftif. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara dan Observasi. Analisis data yang digunakan adalah dengan teknik deskriptif kualitatif. Aktiva tetap yang telah didepresiasikan akan dihitung nilai bukunya dengan menggunakan metode garis lurus dan perubahan taksiran umum.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, ternyata lebih menguntungkan bagi perusahaan untuk menerapkan Fair Value karena dapat menunjukan nilai yang sebenarnya atau wajar dan dapat dipakai untuk meningkatkan nilai aset yang dimiliki dibandingkan dengan jika perusahaan menerapkan Historical Cost. Jadi penilaian wajar secara efektif telah diperluas untuk semua jenis aset tetap,. Selanjutnya, aset, mendasarkan pada instrumen keuangan, yang dibeli dengan biaya yang nihil tidak ditangkap dalam keuangan pernyataan. Selain itu, rekening tidak mengumumkan kegiatan manajemen risiko entitas dalam cara yang tepat. Namun, kerugian lebih lanjut, bahwa kerugian yang diakui sebelum mereka terjadi, mengakibatkan asimetri dalam penilaian keuntungan dan kerugian.

ERFINA ANGGRAINI
NPM. 1334030080

Pembimbing 1 : Hernadianto, SE., M.Si. CTA
Pembimbing 2 : Chairul Suhendra, S.E., M.Si., Akt..CA.

AKUNTANSI

upt

10/04/2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Angkoso, Sakti Dito. 2012. Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi Keuangan
Carl S.Warren .James M.Reeve. Jonathan E. Duchac. Novrys Suhardianto. Devi Sulistyo Kalanjati.Amir Abadi Jusuf. Chaerul D. Djakman, (2014) Pengantar Akuntansi. Jakarta Selatan : Salemba Empat
Rudianto, (2009). Pengantar Akuntansi. Jakarta :Erlangga
Raja Adri Satriawan Surya, (2012). Akuntansi Keuangan Versi IFRS.Yogyakarta : Graha Ilmu
Soemarso.S.R,(2005) Akuntansi Suatu Pengantar.Jakarta: Salemba Emban patria
Silvyana Maria I (2013). Analisis Perbandingan Model Fair Value dan Model Historical Cost serta penerapannya terhadap aset tetap. JURNAL (Dipublikasikan) Universitas Gunadarma
Sugiono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R & D. Bandung : Alfabeta
Syofian Siregar, (2011). Statistika Deskeriptif. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Suwardjono.(2014). Teori Akuntansi Prakayasaan Pelaporan Pelaporan Keuangan.Edisi Tiga.Yogyakarta: BPFE
Zaki Baridwan, (2013). Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE.

pdf

bahasa indonesia