ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD
(Studi Kasus PT. Agung Toyota Bengkulu)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD
(Studi Kasus PT. Agung Toyota Bengkulu)

Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi hasil kerja dari periode yang lalu maka diciptakanlah sebuah model pengukuran kinerja yang tidak hanya mencakup keuangan saja melainkan non keuangan pula, yaitu konsep Balanced Scorecard.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja perusahaan PT. Agung Toyota Bengkulu diukurdengan pendekatan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan alat pengukuran kinerja yang memiliki empat perspektif, yaituperspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Penelitian dilakukan di PT. Agung Toyota Bengkulu dengan mengambil data keuangandari tahun 2015 sampai tahun 2017 untuk menganalisis perspektif keuangan dan mengumpulkan data-data non keuangan yang menyangkut perspektif pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan selama tahun 2015-2017.
Dari hasil yang telah dilakukan diketahui bahwa kinerja perusahaan PT. Agung Toyota Bengkulu secara umum sudah baik, hal tersebut ditunjukan dengan hasil analisis dari masing-masing perspektif. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa perspektif keuangan yaitu nilai Return On Equity (ROE), Curent Asset (CR), Total Assets Ratio Debt to (DAR), mengalami peningkatan setiap periode.
Perspektif pelanggan dengan pangsa pasar dikatakan baik sesuai dengan kriteriayang ditetapkan dan karena perusahaan dapat mempertahankan segmen pasar dengan baik dan setiap tahun mengalami kenaikan.Perspektifbisnis internal dengan menggunakan analisis inovasi dan layanan purna jual dikatakan baik dan terus berinovasi memberikan yangterbaik.Kemudian, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan peningkatan dan dapat meningkatkan kualitas dan kepuasaan pelanggan. Hal ini berdampak pada peningkatan kualitas karyawan dalam melayani pelanggan.

SISKA MARLINA
NPM. 1434030164

Pembimbing I : Fraternesi, SE.,M.Si

Pembimbing II : Dra. Budi Astuti, SE,.M.Si

Penguji I : Hernadianto, Se., M.Si., CTA

Penguji II : Erwin Febriansyah, SE., M.Si

AKUTANSI

UPT PERPUSTAKAAN

05/03/2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Pemerintah Daerah (Edisi Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta:Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kaplan Dan Norton. 2014. Balanced scorecard (Menerapkan Strategi Menjadi Aksi). Jakarta: Erlangga
Mulyadi.(2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sapardianto. 2013. Analisi Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard. E-journal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2 2013:94-103

Sucipto. 2015. Manajemen Keuangan (strategi Penciptaan Nilai Perusahaan Melalui Pendekatan Economic Value Added). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Umar, Husein. (2007). Evaluasi Kinerja Dinas Pendapatan Kerja Daerah Kota Berbasis Balanced Scorecard. Denpasar. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.153. Juni (2016): 1682-1710.

Gaspersz, Vincent. 2017. Balanced Scorecard Dengan Six Sigma (Untuk Organissai Bisnis Dan Pemerintah). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Pdf

Bahasa Indonesia