MAJAS DALAM “EMPAT KUMPULAN SAJAK”
KARYA W.S RENDRA
Dublin Core
Title
MAJAS DALAM “EMPAT KUMPULAN SAJAK”
KARYA W.S RENDRA
KARYA W.S RENDRA
Description
Setiap pengarang mempunyai pengalaman tersendiri dalam melahirkan pikirannya
untuk menciptakan kepuitisan karyanya dan menyampaikan pesan yang
diingininya. Empat Kumpulan Sajak karya WS Rendra yang memiliki banyak
pesan dan kepuitisan yang merupakan ciri khas tersendiri dibanding dengan puisipuisi lainnya. Majas merupakan gaya yang sengaja mendayagunakan penuturan
dengan memanfaatkan bahasa kias. Majas dengan figuran bahasa yaitu
penyusunan bahasa yang bertingkat-tingkat atau berfiguran sehingga memperoleh
makna yang kaya (Waluyo 1995:83). Menurut Perrine (dalam Waluyo 1995:83),
majas digunakan untuk (1) menghasilkan kesenangan imajinatif, (2) menghasilkan
imaji tambahan sehingga hal-hal yang abstrak menjadi kongret dan menjadi dapat
dinikmat pembaca, (3) menambah intensitas perasaan pengarang dalam
menyampaikan makna dan sikapnya, dan (4) mengkonsentrasikan makna yang
hendak di sampaikan dan cara-cara menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang
singkat. Penggunaan bentuk-bentuk bahasa kiasan dalam kesusatraan merupakan
salah satu bentuk penyimpangan kebahasaan, yaitu penyimpangan makna.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah majas dalam
“Empat Kumpulan Sajak” karya W.S Rendra? Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Penggunaan Majas dalam “Empat
Kumpulan Sajak” karya W.S Rendra yakni gaya bahasa repetisi 11 data, gaya
bahasa simile 18 data, gaya bahasa hiperbola 14 data, dan gaya bahasa
personifikasi 22 data. Dari hasil penelitian ini, beberapa hal yang penulis sarankan
untuk menambah wacana tentang kajian gaya bahasa. Kajian gaya bahasa
memiliki kedudukan yang cukup signifikan dalam tataran teori sastra. Sebagai
salah satu pembedahan karya sastra berupa gaya bahasa (pemajasan) yang mampu
memberikan pandangan lain dari sebuah karya sastra. Dengan memanfaatkan
teori-teori gaya bahasa yang didasarkan pada pemahaman ilmu sastra, analisis
terhadap karya sastra akan menghasilkan warna pemahaman yang lebih terhadap
kedudukan seorang dalam sisi sastra.
untuk menciptakan kepuitisan karyanya dan menyampaikan pesan yang
diingininya. Empat Kumpulan Sajak karya WS Rendra yang memiliki banyak
pesan dan kepuitisan yang merupakan ciri khas tersendiri dibanding dengan puisipuisi lainnya. Majas merupakan gaya yang sengaja mendayagunakan penuturan
dengan memanfaatkan bahasa kias. Majas dengan figuran bahasa yaitu
penyusunan bahasa yang bertingkat-tingkat atau berfiguran sehingga memperoleh
makna yang kaya (Waluyo 1995:83). Menurut Perrine (dalam Waluyo 1995:83),
majas digunakan untuk (1) menghasilkan kesenangan imajinatif, (2) menghasilkan
imaji tambahan sehingga hal-hal yang abstrak menjadi kongret dan menjadi dapat
dinikmat pembaca, (3) menambah intensitas perasaan pengarang dalam
menyampaikan makna dan sikapnya, dan (4) mengkonsentrasikan makna yang
hendak di sampaikan dan cara-cara menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang
singkat. Penggunaan bentuk-bentuk bahasa kiasan dalam kesusatraan merupakan
salah satu bentuk penyimpangan kebahasaan, yaitu penyimpangan makna.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah majas dalam
“Empat Kumpulan Sajak” karya W.S Rendra? Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Penggunaan Majas dalam “Empat
Kumpulan Sajak” karya W.S Rendra yakni gaya bahasa repetisi 11 data, gaya
bahasa simile 18 data, gaya bahasa hiperbola 14 data, dan gaya bahasa
personifikasi 22 data. Dari hasil penelitian ini, beberapa hal yang penulis sarankan
untuk menambah wacana tentang kajian gaya bahasa. Kajian gaya bahasa
memiliki kedudukan yang cukup signifikan dalam tataran teori sastra. Sebagai
salah satu pembedahan karya sastra berupa gaya bahasa (pemajasan) yang mampu
memberikan pandangan lain dari sebuah karya sastra. Dengan memanfaatkan
teori-teori gaya bahasa yang didasarkan pada pemahaman ilmu sastra, analisis
terhadap karya sastra akan menghasilkan warna pemahaman yang lebih terhadap
kedudukan seorang dalam sisi sastra.
Creator
OKTA REDO PRATAMA
NPM 1521120137
NPM 1521120137
Pembimbing
Mardan
Mardan
Penguji 1
Mahdiyah
Mahdiyah
Penguji 2
Lliek Kania Atmaja
Lliek Kania Atmaja
Source
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher
UPT Perpustakaan
Date
15 April 2023
Contributor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Rights
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Format
PDF File
Language
Bahasa Indonesia
Type
Jurnal Skripsi
Identifier
A. Teeuw, 1984. Sastra dan Ilmu Sastra, Pengantar Teori Sastra. Jakarta Pusat:
PT Dunia Pustaka Jaya
Aminuddin, 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru
Algesindo
Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekata Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Atmazaki, 1990. Structure, Sign, and Function. London: Yale University Press.
Carmignani, Francois. 2001. A traversmots Francais 5e, Bordas: Paris.
Dubois, Jean. 2000. Dictionnaire de Linguistique, Larousse:Paris.
Emzir, 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Gramedia.
Katamba, Francais. 1993. Morphology: Modern Linguistics, Series. London.
Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta,
Gramedia
Ilek, Rene. 1998. Teori Kesusastraan. (Terj) Jakarta: Gramedia.
Lyons, John. 1981. “The Sounds of Language”. Dalam Language and Linguistics.
Great Britain: Cambridge University Press.
Pekik Nursasongko. 2008. “Analisis Lapis Norma Roman Ingarden Sajak Doa
Untuk Anaku Karya Emha Ainun Nadjib.
https://karyailmiah.um.ac.id/index.php/sastraindonesia/article/view/29 (7
Februari 2020).
Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Pulgram, E. 1970. Syllable, Word, Nexus, Cursus. The Netherlands: Mouton & co.
Ratna, Nyoman Kuta. 2005. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan
Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
__________. 2004. Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rendra, WS. 2004. Empat Kumpulan Sajak Rendra, Jakarta: Surya Multi Grafika.
Sidi, S.W. 2013. Analisis Puisi “Sajak Rajawali” Karya Rendra dengan
Pendekatan Struktural-Semiotik. Tidak diterbitkan, Skripsi. Jember:
Fakultas Sasta Universitas Jember.
Suminto. 2008. Teori Fiksi. Gorontalo: Nurul Janah.
Waluyo, J. Herman. 1997. Teori dan Apresiasi Puisi, Jakarta: Erlangga, 1997.
Wellek. 1998. Structure, Sign, and, Function. London: Yale University Press.
Zoest. 1996. Teori Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PT Dunia Pustaka Jaya
Aminuddin, 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru
Algesindo
Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekata Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Atmazaki, 1990. Structure, Sign, and Function. London: Yale University Press.
Carmignani, Francois. 2001. A traversmots Francais 5e, Bordas: Paris.
Dubois, Jean. 2000. Dictionnaire de Linguistique, Larousse:Paris.
Emzir, 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Gramedia.
Katamba, Francais. 1993. Morphology: Modern Linguistics, Series. London.
Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta,
Gramedia
Ilek, Rene. 1998. Teori Kesusastraan. (Terj) Jakarta: Gramedia.
Lyons, John. 1981. “The Sounds of Language”. Dalam Language and Linguistics.
Great Britain: Cambridge University Press.
Pekik Nursasongko. 2008. “Analisis Lapis Norma Roman Ingarden Sajak Doa
Untuk Anaku Karya Emha Ainun Nadjib.
https://karyailmiah.um.ac.id/index.php/sastraindonesia/article/view/29 (7
Februari 2020).
Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Pulgram, E. 1970. Syllable, Word, Nexus, Cursus. The Netherlands: Mouton & co.
Ratna, Nyoman Kuta. 2005. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan
Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
__________. 2004. Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rendra, WS. 2004. Empat Kumpulan Sajak Rendra, Jakarta: Surya Multi Grafika.
Sidi, S.W. 2013. Analisis Puisi “Sajak Rajawali” Karya Rendra dengan
Pendekatan Struktural-Semiotik. Tidak diterbitkan, Skripsi. Jember:
Fakultas Sasta Universitas Jember.
Suminto. 2008. Teori Fiksi. Gorontalo: Nurul Janah.
Waluyo, J. Herman. 1997. Teori dan Apresiasi Puisi, Jakarta: Erlangga, 1997.
Wellek. 1998. Structure, Sign, and, Function. London: Yale University Press.
Zoest. 1996. Teori Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Collection
Citation
OKTA REDO PRATAMA
NPM 1521120137
et al., “MAJAS DALAM “EMPAT KUMPULAN SAJAK”
KARYA W.S RENDRA,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed November 28, 2023, http://repo.umb.ac.id/items/show/3575.
KARYA W.S RENDRA,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed November 28, 2023, http://repo.umb.ac.id/items/show/3575.