Model Elaborasi dan Peta Konsep pada Perkuliahan Teori Sastra Suatu Inovasi Pembelajaran di LPTK

Dublin Core

Title

Model Elaborasi dan Peta Konsep pada Perkuliahan Teori Sastra Suatu Inovasi Pembelajaran di LPTK

Description

Dunia pendidikan sekarang dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi
dalam pembelajaran, pada berbagai aspeknya, mulai dari visi, misi, tujuan, program,
layanan, metode, teknologi, proses, sampai evaluasi. Bagi seorang dosen pemilihan
model pembelajaran hendaknya dilakukan secara cermat, agar pilihan itu tepat atau
relevan dengan berbagai aspek pembelajaran yang lain, efisien dan menarik. Lebih
dari itu, banyak pakar yang menyatakan bahwa sebaik apa pun materi pelajaran yang
dipersiapkan tanpa diiringi dengan model pembelajaran yang tepat pembelajaran tidak
akan mendatangkan hasil yang maksimal. Kecermatan pilihan itu semakin penting
jika kondisi yang dihadapi kurang kondusif, seperti halnya pembelajaran teori sastra
bagi mahasiswa semester awal di LPTK.
Pengalaman belajar sastra yang telah dilalui oleh mahasiswa baru atau
mahasiswa semester satu di LPTK selama menempuh pendidikan di SLTP dan SMA
sudah banyak, namun pada kenyataannya mahasiswa kurang menguasai konsep –
konsep sastra, seperti istilah-istilah teknis sastra. Sewaktu di SLTP dan SMA
mahasiswa semester awal tadi telah memperoleh pengalaman belajar mengungkapkan
aspek estetis sebuah puisi, seperti pola persajakan, menyatakan pendapat tentang
tampilan puisi dan variasi bunyi konsonan dan bunyi vocal yang digunakan penyair .
Akan tetapi, ketika duduk di LPTK mahasiswa tadi tidak kenal dengan istilah unsur
mental dan unsur fisik puisi. tidak mengetahui bahwa penggunaan bunyi vocal dan
konsonan tadi disebut dengan asonansi dan aliterasi dan tampilan puisi di atas kertas
yang mempesona mereka itu disebut dengan istilah tifografi, bahkan dari pengalaman
penulis ada mahasiswa yang menyamakan tifografi dengan biografi. Kejadiannya
pun di waktu ujian tengah semester.
Perkuliahan Teori Sastra hendaknya dirancang dengan orientasi pembekalan
kompetensi mahasiswa menguasai konsep-konsep sastra tersebut dan mengungkapkan
hubungan suatu konsep dengan konsep yang lain. Horn (dalam Maryumis, 2003)
mengemukakan pengertian, konsep merupakan rangkaian kata-kata/ kalimat dalam
suatu bahan kajian yang secara rasional dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti : nama, definisi,contoh, dan lain-lain. Sedangkan suatu definisi, menurut
formula yang dikemukakan Merrill (1983) hendaknya mengandung empat unsur,
2
yakni menyebutkan nama konsep, kelas superordinat, ciri-ciri yang mendefinisikan,
serta kata hubung antarciri yang mendefinisikan itu.....

Creator

Elyusra

Source

PRODI BAHASA INDONESIA

Publisher

UPT PEPRUSTAKAAN

Date

11 MEI 2023

Contributor

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Rights

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

Format

PDF File

Language

BAHASA INDONESIA

Type

MAKALAH

Identifier

Degeng, I Nyoman Sodana.(1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta :
Depdikbud
DePorter, Dobbi, dkk. (1999). Quantum Teaching: Mempraktekan Quantum
Learning di Ruang-ruang Kelas. Terjemahan Ary Nilandari. (2000). Bandung:
Mizan Media Utama
DePorter & Hernacki.(1992) Quantum Learning. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman.
2002 Bandung: Kaifa
Fananie, Zainuddin. (200). Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah Universitas
Press.
Maryunis, Aleks, (2003), Penggunaan Peta Informasi untuk Meningkatkan Proses dan
Hasil Belajar Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jurnal
Pembelajaran, volume 26, nomor 2, Juni 2003, halaman 77-91
12
_______. (2003). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SLTP
Menggunakan Strategi Pemetaan Konsep, Forum Pendidikan, volume 28,
nomor 3, September 2003, hal 235-248.
Meier. (2002). The Acceletated Learning Hand Book: Panduan Kreatif dan Efektif
Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Terjemahan Rohmaini Astuti.
2002. Bandung: Kaifa.
Merrill, M.D. (1983). “Component Display Theory” dalam C.M. Reigeluth (Ed).
Instructional – Design Theories and Models: An Overview of Their Current
Status. Hillsdale, N.J: Lawrence Erlbaum Associates..
Pradopo.Rachmat Djoko, (2002). Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta :
Gama Media
Reigeluth, C.M. (1983). “Instructional Design: What is it And hy is it?”
dalam C.M. Reigeluth (Ed.). Instructional Design Theories and Models: An
Overview of Their Current Status. Hillsdale, N.J: Lowrence Erlbaum Associates.
Reigeluth, C.M. dan Stein, F.S. (1983). “The Elaboration Theory of
Instructional” Dalam C.M. Reigeluth (Ed.). Instuctional – Design Theories
and Models: An verview of Their Current Status. Hillsdale, N.J: Lowrence
Erlbaum Associate
Svantesson, Ingemar. (1989) Learning Maps and Memory Skills. Terjemahan
Bambang Prajoko. (2004). Jakarta : Gramedia.
Wardani, I.G.A.K. (1981).” Pengajaran Sastra”. Jakarta: Departemen P dan K.

Citation

Elyusra, “Model Elaborasi dan Peta Konsep pada Perkuliahan Teori Sastra Suatu Inovasi Pembelajaran di LPTK,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed April 24, 2024, http://repo.umb.ac.id/items/show/3603.