EFEKTIVITAS DIAFRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI PERNAPASAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RSUD LEBONG
Dublin Core
Title
EFEKTIVITAS DIAFRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI PERNAPASAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RSUD LEBONG
Description
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) adalah penyakit paru kronis yang ditandai oleh terjadinya obstruksi atau hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversible atau reversible parsial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang efektivitas diafragmatic breathing exercise terhadap frekuensi pernapasan pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) di RSUD Lebong. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan quasy eksperimen, one groups pre test and post test design. Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 orang diberikan intervensi diafragmatic breathing exercise pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Hasil analisis univariat frekuensi pernapasan sebelum diberikan diafragmatic breathing exercise yaitu tachypnea (100%) dan setelah diberikan diafragmatic breathing exercise yaitu normal (93.3%), tachypnea (6.7%). Hasil analisis bivariat uji t-dependen didapatkan hasil p-value 0,000 lebih kecil dari nilai p-value 0.005. Kesimpulan dari penelitian ini menunujukkan terdapat pengaruh penurunan frekuensi pernapasan sebelum dan sesudah diberikan diafragmatic breathing exercise pada pasien penyakit paru obstruktif kronik di RSUD Lebong. Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan salah satu bentuk terapi rehabilitas tambahan bagi penderita PPOK dalam mengatasi peningkatan frekuensi pernapasan.
Creator
NIENDY SEPTIANCY PRATIWI
NPM. 1680200004
NPM. 1680200004
Pembimbing : Ns. Weti S.Kep., M.Kep
Source
ILMU KEPERAWATAN
Publisher
Upt Perpustakaan
Date
18/03/2021
Contributor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Rights
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Relation
American Lung Association. (2015). Lung Disease. Diakses dari http://www.Lung.Org/Lung-Disease/COPD/In-Depth-Resources/-FactSheet.Html.
Arif, M. (2012). Asuhan keperawatan dengan gangguan system pernapasan, jakarta : salemba medika.
Azzam R, Saputra B, & Berniati. (2017). Keperawatan medikal bedah panduan praktik keperawatan. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Jakarta Press.
Beck E.R, Souhami R.L, Hanna M.G, & Holdright D.R. (2011). Tutorial diagnosis banding. Edisi keempat. Jakarta : Buku kedokteran EGC.
Departemen kesehatan Republik Indonesia. (2012). Profil Kesehatan Tahun 2011. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2013). Laporan hasil riset kesehatan dasar indonesia Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. (2017). Profil kesehatan provinsi bengkulu. Bengkulu.
Global Initiative For Chronic Obstructive Lung Disease. (2017). Global Treategy for the diagnosis management and prevention.of chronic obstructive pulmonary disease.GOLD.
Grace A. P, & Borley R.N.(2011). Ata glace ilmu bedah edisi 3. Pt Gelora Aksara Pratama.
Guyton & Hall. (2010). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.
Hasniati. (2018). Penerapan metode bayesian network model untuk menghitung probabilitas penyakit sesak napas bayi. JURTI, Vol. 2 ISSN, 2579-8790. Dari Http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/inf/article/view/1415 diakses pada tanggal 15 januari 2020.
Haris, Julhana & Ulfa,N.(2017) ‘Pengaruh guide imagery terhadap frekuensi pernapasan pada pasien asma di wilayah kerja puskesmas paruga kota bima tahun 2017’ Qualiti Jurnal Kesehatan. Vol.9 no.1. Dari https://www.poltekkesjakarta1.ac.id/ojs/index.php/adm/article/view/43 diakses pada tanggal 7 maret 2020.
Hidayat, & Alimul. (2014). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data. Salemba Medika : Jakarta.
Huriah t & Ningtias D.W (2017). ‘Pengaruh active cycle of breathing technique terhadap peningkatan nilai VEP1, jumlah sputum, dan mobilisasi sangkar thoraks pasien PPOK’ Indonesian Journal Of Nursing Practices, Vol.1 no.2. Dari http://journal.umy.ac.id/index.php/ijnp/article/view/3437 diakses pada tanggal 23 desember 2019.
Hurst, J. R., Elborn, J. S., & Soyza, A. De. (2015). COPD – bronchiectasis overlap syndrome, 310–313. Dari https://doi.org/10.1183/09031936.00170014 diakses pada tanggal 19 juli 2020.
Idrus, I.S., Yunus, F., Andarini, S.L., & Setiawati, A. (2012). Perbandingan efek salbutamol dengan salbutamol yang diencerkan dengan NaCl 0,9% pada pasien dewasa dengan asma akut sedang di RS Persahabatan. Jurnal Respirologi Indonesia, 32 (3), 167–177. Dari http://arsip.jurnalrespirologi.org/wp-content/uploads/2012/11/jri-2012-32-3-167-77.pdf. diakses pada tanggal 20 juli 2020.
Ikawati, Z. (2011). Penyakit sistem terapi dan tatalaksana terapinya. Yogyakarta : Bursa ilmu.
Jackson, D. (2014). Keperawatan medikal bedah edisi 1. Yogyakarta : Rapha Pubisin.
Kartikasari D, jenie I.M, &Primanda Y.(2019). ‘Latihan pernapasan diafragma Meningkatkan arus puncak ekspirasi (APE) dan Menurunkan frekuensi kekambuhan pasien asma’ Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol.22, No 1. Dari http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/691 diakses pada tanggal 18 desember 2019.
Lutfiyati, H., Ikawati, Z., & Wiedyaningsih, C. (2014). Evaluasi terapi oral terhadap hasil terapi pasien asma. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 4 (3), 193–199. Dari https://jurnal.ugm.ac.id/jmpf/article/view/29535. diakses pada tanggal 20 juli 2020.
Lyndon. (2014). Visual nursing respiratorik. Jakarta : Binarupa Aksara
Ma, X., Yue, Z., Gong, Z., et al. (2017). The Effect of Diaphragmatic Breathing on Attention , Negative Affect and Stress in Healthy Adults. Breathing Practice Promotes Mental Health, 8(June), 1–12. Dari https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.00874. diakses pada tanggal 20 juli 2020.
Mayuni, A.A.I.D, Kamayani M.O & Puspita L.M (2015). Pengaruh diaphragmatic breathing exercise terhadap kapasitas vital paru pada pasien asma di wilayah kerja puskesmas iii denpasar utara. Coping ners journal. Vol.3, no.3. Dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/13913/12284 diakses pada tanggal 25 juli 2020.
Muttaqin, A. (2012). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem pernapasan, Jakarta : Salemba Medika.
Nacik (2018), Pemberian diafragmatic breathing exercise terhadap penurunan sesak nafas pada asuhan keperawatan dengan asma bronkhial di rsud empat lawang. Karya Tulis Ilmiah. Dari https://repository.poltekkespalembang.ac.id/files/original/a2d8d3761c3c4cf3ba55018d652ab654.pdf diakses pada tanggal 20 juli 2020.
Nekada.C.D.Y & Judha M. (2019). Dampak frekuensi pernapasan predialis terhadap kram otot intradialisis di RSUD penambehan senapati bantul. Jurnal Keperawatan Indonesia,Vol. 22, No. 1. Dari http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/604 diakses pada tanggal 18 juli 2020.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan (Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.
Padila. (2012). Buku ajar: keperawatan medikal bedah. Jakarta: Nuha Medika.
Pangestuti S.D, Murtaqib & Widayati N. (2015). Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise terhadap Fungsi Pernapasan (RR dan APE) pada Lansia di UPT PSLU Kabupaten Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.3 (no.1). Dari https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/2428 diakses pada tanggal 19 juli 2020.
PDPI. (2011). PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) diagnosis dan penatalaksanaan. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Jakarta, 8-10.
Pyor & Webber. (2010). Physiotherapy For Respiratory And Cardiac Problems. London : Churchill Livingstone.
Riskesdas.(2013). Riset kesehatan dasar tahun 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diakses pada tanggal 09 januuari 2020 (www:http.depkes.go.od)
Riyanto, A. (2011). Aplikasi metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: nuha medika, 102.
Rosyadi Imron,Defriman Djafri, & Dally Rahman.(2019). Pengaruh Pemberian Pursed Lip-Breathing, Diaphragmatic Breathing, dan Upper Limb Stretching Terhadap Skala Dispnea pada Pasien PPOK’ Jurnal Keperawatan,Vol. 15, No. 2, Dari http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/view/287/204 diakses pada tanggal 19 juli 2020.
RSUD Lebong. (2020). Data dari RSUD Lebong. Bengkulu.
Santoso Shelfi D.R.P. (2018). ‘Pengaruh Diafragmatic breathing exercise kombinasi cold stimulation over the face terhadap persepsi Dyspnea respiratory rate dan peak ekspiratory flow rate pada klien PPOK di poli paru RSUD Jombang’.Skripsi. Dari http://repository.unair.ac.id/78012/2/TKP%2072_18%20San%20p.pdf diakses pada tanggal 19 juli 2020.
Sari R.P & Fitrina Y. (2018). Efektifitas antara teknik pernafasan buteyko dengan diafhragmatic breathing exercise terhadap arus puncak ekspirasi (ape) pada pasien asma di wilayah kerja puskesmas tigo baleh bukit tinggi. Dari http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/article/view/162 diakses pada tanggal 16 juli 2020.
Schwartzstein & Adams 2010, Skala kategori Borg termodifikasi.
Sentana A.D, Mardiatun & Pandit D.(2018). Latihan pernafasan diafragma dalam mempengaruhi saturasi oksigen (spo2) pada pasien asma di ruang rawat inap rsud patut patuh patju gerung. Media Bina Ilmiah 877, Vol.13 No.2,
Dari http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI/article/view/153/pdf diakses pada tanggal 15 juli 2020.
Sisca A.A. (2013). Pengaruh diaphragmatic breathing exercise terhadap frekuensi serangan sesak nafas pada penderita asma di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/26918/1/03.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Brunner & Suddarth, edisi 8. Jakarta : EGC
Somantri, I. (2012). Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Sulistyaningsih, H. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Jakarta: Graha Ilmu.
Sumarno S. (2012). Proceeding temu ilmiah tahunan fisioterapi indonesia xxvii. Medan : Ikatan Fisioterapi Indonesia
Tabrani, R. (2010). Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Transinfo Media.
World Health Organization (WHO). (2016). Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Diakses dari https://www.who.int/respiratory/copd/en/ pada 9 januari 2020.
Zamzam. (2012). Epidemiologi pasien dengan penyakit PPOK. Amerika.
Zullies. (2016). Penatalaksanaan terapi penyakit sistem pernapasan. Jakarta : Bursa Ilmu.
Arif, M. (2012). Asuhan keperawatan dengan gangguan system pernapasan, jakarta : salemba medika.
Azzam R, Saputra B, & Berniati. (2017). Keperawatan medikal bedah panduan praktik keperawatan. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Jakarta Press.
Beck E.R, Souhami R.L, Hanna M.G, & Holdright D.R. (2011). Tutorial diagnosis banding. Edisi keempat. Jakarta : Buku kedokteran EGC.
Departemen kesehatan Republik Indonesia. (2012). Profil Kesehatan Tahun 2011. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2013). Laporan hasil riset kesehatan dasar indonesia Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. (2017). Profil kesehatan provinsi bengkulu. Bengkulu.
Global Initiative For Chronic Obstructive Lung Disease. (2017). Global Treategy for the diagnosis management and prevention.of chronic obstructive pulmonary disease.GOLD.
Grace A. P, & Borley R.N.(2011). Ata glace ilmu bedah edisi 3. Pt Gelora Aksara Pratama.
Guyton & Hall. (2010). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.
Hasniati. (2018). Penerapan metode bayesian network model untuk menghitung probabilitas penyakit sesak napas bayi. JURTI, Vol. 2 ISSN, 2579-8790. Dari Http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/inf/article/view/1415 diakses pada tanggal 15 januari 2020.
Haris, Julhana & Ulfa,N.(2017) ‘Pengaruh guide imagery terhadap frekuensi pernapasan pada pasien asma di wilayah kerja puskesmas paruga kota bima tahun 2017’ Qualiti Jurnal Kesehatan. Vol.9 no.1. Dari https://www.poltekkesjakarta1.ac.id/ojs/index.php/adm/article/view/43 diakses pada tanggal 7 maret 2020.
Hidayat, & Alimul. (2014). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data. Salemba Medika : Jakarta.
Huriah t & Ningtias D.W (2017). ‘Pengaruh active cycle of breathing technique terhadap peningkatan nilai VEP1, jumlah sputum, dan mobilisasi sangkar thoraks pasien PPOK’ Indonesian Journal Of Nursing Practices, Vol.1 no.2. Dari http://journal.umy.ac.id/index.php/ijnp/article/view/3437 diakses pada tanggal 23 desember 2019.
Hurst, J. R., Elborn, J. S., & Soyza, A. De. (2015). COPD – bronchiectasis overlap syndrome, 310–313. Dari https://doi.org/10.1183/09031936.00170014 diakses pada tanggal 19 juli 2020.
Idrus, I.S., Yunus, F., Andarini, S.L., & Setiawati, A. (2012). Perbandingan efek salbutamol dengan salbutamol yang diencerkan dengan NaCl 0,9% pada pasien dewasa dengan asma akut sedang di RS Persahabatan. Jurnal Respirologi Indonesia, 32 (3), 167–177. Dari http://arsip.jurnalrespirologi.org/wp-content/uploads/2012/11/jri-2012-32-3-167-77.pdf. diakses pada tanggal 20 juli 2020.
Ikawati, Z. (2011). Penyakit sistem terapi dan tatalaksana terapinya. Yogyakarta : Bursa ilmu.
Jackson, D. (2014). Keperawatan medikal bedah edisi 1. Yogyakarta : Rapha Pubisin.
Kartikasari D, jenie I.M, &Primanda Y.(2019). ‘Latihan pernapasan diafragma Meningkatkan arus puncak ekspirasi (APE) dan Menurunkan frekuensi kekambuhan pasien asma’ Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol.22, No 1. Dari http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/691 diakses pada tanggal 18 desember 2019.
Lutfiyati, H., Ikawati, Z., & Wiedyaningsih, C. (2014). Evaluasi terapi oral terhadap hasil terapi pasien asma. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 4 (3), 193–199. Dari https://jurnal.ugm.ac.id/jmpf/article/view/29535. diakses pada tanggal 20 juli 2020.
Lyndon. (2014). Visual nursing respiratorik. Jakarta : Binarupa Aksara
Ma, X., Yue, Z., Gong, Z., et al. (2017). The Effect of Diaphragmatic Breathing on Attention , Negative Affect and Stress in Healthy Adults. Breathing Practice Promotes Mental Health, 8(June), 1–12. Dari https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.00874. diakses pada tanggal 20 juli 2020.
Mayuni, A.A.I.D, Kamayani M.O & Puspita L.M (2015). Pengaruh diaphragmatic breathing exercise terhadap kapasitas vital paru pada pasien asma di wilayah kerja puskesmas iii denpasar utara. Coping ners journal. Vol.3, no.3. Dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/13913/12284 diakses pada tanggal 25 juli 2020.
Muttaqin, A. (2012). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem pernapasan, Jakarta : Salemba Medika.
Nacik (2018), Pemberian diafragmatic breathing exercise terhadap penurunan sesak nafas pada asuhan keperawatan dengan asma bronkhial di rsud empat lawang. Karya Tulis Ilmiah. Dari https://repository.poltekkespalembang.ac.id/files/original/a2d8d3761c3c4cf3ba55018d652ab654.pdf diakses pada tanggal 20 juli 2020.
Nekada.C.D.Y & Judha M. (2019). Dampak frekuensi pernapasan predialis terhadap kram otot intradialisis di RSUD penambehan senapati bantul. Jurnal Keperawatan Indonesia,Vol. 22, No. 1. Dari http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/604 diakses pada tanggal 18 juli 2020.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan (Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.
Padila. (2012). Buku ajar: keperawatan medikal bedah. Jakarta: Nuha Medika.
Pangestuti S.D, Murtaqib & Widayati N. (2015). Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise terhadap Fungsi Pernapasan (RR dan APE) pada Lansia di UPT PSLU Kabupaten Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.3 (no.1). Dari https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/2428 diakses pada tanggal 19 juli 2020.
PDPI. (2011). PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) diagnosis dan penatalaksanaan. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Jakarta, 8-10.
Pyor & Webber. (2010). Physiotherapy For Respiratory And Cardiac Problems. London : Churchill Livingstone.
Riskesdas.(2013). Riset kesehatan dasar tahun 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diakses pada tanggal 09 januuari 2020 (www:http.depkes.go.od)
Riyanto, A. (2011). Aplikasi metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: nuha medika, 102.
Rosyadi Imron,Defriman Djafri, & Dally Rahman.(2019). Pengaruh Pemberian Pursed Lip-Breathing, Diaphragmatic Breathing, dan Upper Limb Stretching Terhadap Skala Dispnea pada Pasien PPOK’ Jurnal Keperawatan,Vol. 15, No. 2, Dari http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/view/287/204 diakses pada tanggal 19 juli 2020.
RSUD Lebong. (2020). Data dari RSUD Lebong. Bengkulu.
Santoso Shelfi D.R.P. (2018). ‘Pengaruh Diafragmatic breathing exercise kombinasi cold stimulation over the face terhadap persepsi Dyspnea respiratory rate dan peak ekspiratory flow rate pada klien PPOK di poli paru RSUD Jombang’.Skripsi. Dari http://repository.unair.ac.id/78012/2/TKP%2072_18%20San%20p.pdf diakses pada tanggal 19 juli 2020.
Sari R.P & Fitrina Y. (2018). Efektifitas antara teknik pernafasan buteyko dengan diafhragmatic breathing exercise terhadap arus puncak ekspirasi (ape) pada pasien asma di wilayah kerja puskesmas tigo baleh bukit tinggi. Dari http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/article/view/162 diakses pada tanggal 16 juli 2020.
Schwartzstein & Adams 2010, Skala kategori Borg termodifikasi.
Sentana A.D, Mardiatun & Pandit D.(2018). Latihan pernafasan diafragma dalam mempengaruhi saturasi oksigen (spo2) pada pasien asma di ruang rawat inap rsud patut patuh patju gerung. Media Bina Ilmiah 877, Vol.13 No.2,
Dari http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI/article/view/153/pdf diakses pada tanggal 15 juli 2020.
Sisca A.A. (2013). Pengaruh diaphragmatic breathing exercise terhadap frekuensi serangan sesak nafas pada penderita asma di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/26918/1/03.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Brunner & Suddarth, edisi 8. Jakarta : EGC
Somantri, I. (2012). Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Sulistyaningsih, H. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Jakarta: Graha Ilmu.
Sumarno S. (2012). Proceeding temu ilmiah tahunan fisioterapi indonesia xxvii. Medan : Ikatan Fisioterapi Indonesia
Tabrani, R. (2010). Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Transinfo Media.
World Health Organization (WHO). (2016). Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Diakses dari https://www.who.int/respiratory/copd/en/ pada 9 januari 2020.
Zamzam. (2012). Epidemiologi pasien dengan penyakit PPOK. Amerika.
Zullies. (2016). Penatalaksanaan terapi penyakit sistem pernapasan. Jakarta : Bursa Ilmu.
Format
Pdf
Language
Bahasa Indonesia
Type
Jurnal
Collection
Citation
NIENDY SEPTIANCY PRATIWI
NPM. 1680200004
and Pembimbing : Ns. Weti S.Kep., M.Kep, “EFEKTIVITAS DIAFRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI PERNAPASAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RSUD LEBONG,” Repository Universitas Muhammadiyah Bengkulu, accessed September 22, 2025, https://repo.umb.ac.id/items/show/1753.